Sabtu, 17 Agustus 2019

Game Level 5 Hari Ke Sepuluh - Reading Time ♡

Assalammualaikum readers,

Hari ini aku baru saja melewati hari yang panjang bersama teman-teman Lapan. Aku berbagi apa yang ku tahu dan ku pelajari terutama dalam dunia pendidikan. Kami saling sharing tentang pengalaman kami bergelut dalam dunia pendidikan. Sepintas tadi aku mengajak teman-teman Lapan untuk memahami dan mengenal dirinya melalui Tallent Mapping.

Nah, ngomong-ngomong tentang Tallent Mapping. Aku mulai mencoba tes dan mengerjakan assesmentnya sekitar saat usiaku 20 tahun. Dan ku temui strenght dominanku adalah Communicator, Educator, Motivator, Mediator, Selector, Synthesizer.

Dalam buku itu membahas banyak sekali relasi dari bakat, seperti fungsi dari TM sendiri, apa ciri dari meaningful life dan lainnya serta 34 aktivitas berdasarkan tema bakat. Jujur setelah aku memahami diriku dan bakat yang ada di dalamnya, aku semakin yakin untuk melangkah dan begitu berbinar-binar ketika melakukan aktivitas dalam kuadran 1 yaitu yang aku suka dan bisa melakukannya.

Aku juga mengkonsultasikannya kepada mentorku tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan bakat yang ada dalam diriku.

Sekian ceritaku di hari ke 10 ♡

#hari10
#tantangan10hari
#gamelevel5
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Jumat, 16 Agustus 2019

Game Level 5 Hari Kesembilan - Reading Time ♡

Assalammualaikum readers,

Dirgahayu RI ke-74. Merdeka!

Yeay hari ini bertepatan dengan malam tirakatan di lingkungan RT rumahku. Sebelum mengikuti malam tirakatan, ku sempatkan lagi untuk membaca. Pilihanku kali ini jatuh ke SKGB Edisi 7 tentang Refleksi. Aku memang sudah pernah membacanya. Namun masih sama, ketika aku membacanya lagi hatiku sangat trenyuh. Sungguh.

Mengapa menjadi guru?

Salah satu pertanyaan yang tertulis dalam bacaan itu. Singkat, dan begitu dalam rasanya. Satu hal yang pasti. Dalam setiap kata pada kalimat itu tersirat, dengan memahami WHY-nya, kita bisa lebih teguh dalam perjuangan pendidikan kita menjadi seorang guru. Kebetulan ada satu hal pertanyaan dalam lubuk hatiku yang serupa dengan apa yang termuat dalam tulisan itu. Akhir Agustus aku dimandatkan untuk mengikuti pelatihan strategi pembelajaran. Mengapa banyak sekali pelatihan serupa? Mengapa jarang sekali pelatihan tentang kegiatan yang memfasilitasi seorang guru?

Mari merefleksi bersama...

Apa refleksi hanya sekadar mengingat kembali? Apa refleksi sekadar introspeksi? Bukan ternyata. Refleksi lebih ke menganalisis tentang sebelumnya dan merencakan sesuatu yang ada di depan. Kebanyakan dari kita masih takut gagal, menutupinya, tak ingin m
erefleksinya. Padahal kegagalan adalah batu permata, dan merefleksinya akan membuatny semakin bersinar. Apa ujian dan tes akhir itu refleksi yang bermakna? Lebih bermakna mana dengan refleksi yang berasal dari dorongan internal dan demi pengembangan diri? Tentu jawabannya adalah nomor 2.

Jadi guru beratkah? Ingat lagi. Kata Mengapa tadi. Refleksi seorang guru selalu dan selalu berjalan. Bukan hanya ketika lesson plan sudah dikumpulkan dan di tandatangani kepsek. Bukan hanya ketika tes sudah dikerjakan. Lebih dari itu, respon murid di setiap tahapan dan umpan baliknya. Itulah pointnya.

#hari9
#tantangan10hari
#gamelevel5
#pohonliterasi
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Kamis, 15 Agustus 2019

Game Level 5 Hari Kedelapan - Reading Time ♡

Assalammualaikum readers,

Selamat malam ♡

Rasanya aku segera ingin ke Jakarta. Aku rindu ♡

Readers, setuju kan? Apabila orangtua dan guru adalah pendidik? Pernyataan
normatif yang seringkali kita dengar. Tapi apakah relasi orangtua dan guru telah menggambarkan relasi dua pendidik yang dewasa dan mengarahkan pada tujuan yang sama? Meski saling mengenal, tapi seringkali komunikasi orangtua dan guru terbatas pada komunikasi formal dan
hanya bila ada kepentingan, tanpa mengenai sisi personal kedua belah pihak.
Meski mempunyai tujuan yang sama dalam mendidik anaknya tapi seolah guru dan orangtua berjalan sendiri. Padahal berjalan berdua lebih indah #eh.

Nah, readers. Buku yang kubaca selanjutnya adalah SKGB tentang Melibatkan Orangtua di Sekolah. Kebetulan aku juga pernah mengikuti kelas ini saat TPN kelas kemerdekaan lho. Ketika itu aku masih ingat bahasan kami adalah tentang Buku Komunikasi Orangtua. Tak lain dan tak bukan manfaatnya adalah saling terkoneksinya orangtua dan guru dalam persiapan mendidik anak. Biasanya terkait apa yang sudah dipelajari anak hari ini yang bisa dikembangkan orangtua di rumah.

Di SKGB ini aku mengambil beberapa point bagaimana agar menjalin komunikasi dengan orangtua. Di antaranya yaitu jujur, adìl dan faktual, berpikir positif, menjadi pendengar yang aktif, luangkan waktu dan posisikan diri sebagai partner. Saya masih ingat kata-kata Pak Bayu bahwa alam akan bertindak sesuai prasangka kita. Termasuk pun orangtua, apabila kita menyetting mindset kita bahwa orangtua adalah pratner, maka tidak akan ada label negatif yang merusak jembatan keduanya.

Selain itu kita juga bisa melakukan service excellent pada orangtua dan murid dengan C2S. Ceritakan apa yang terjadi dengan anak. Senyum ketika bertemu dengan orangtua. Serta S yang terakhir yaitu Sapa, sapa ketika orangtua menjemput murid kita.

Nah sekian dulu ya♡

#hari8
#tantangan10hari
#gamelevel5
#pohonliterasi
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Rabu, 14 Agustus 2019

Game Level 5 Hari Ke tujuh - Reading Time ♡

Assalammualaikum readers,

Alhamdulillah ♡ manasik haji SOL LP berjalan dengan lancar dan menyenangkan. Ku ucapkan pula Selamat Hari Pramuka untuk Pramuka se-Indonesia ♡

Nah, readers hari ini aku akan berbagi tentang buku yang aku baca. Sebenarnya kebiasaan seorang Oca adalah membaca, mempraktikkan serta mengalami suatu kejadian, membaca lagi hal yang sama baru kemudian merefleksi hal tersebut. Sampai akhirnya aku akan bilang "AHA, itu toh yang dimaksud". Panjang juga ya prosesnya hehe. Tapi inilah diriku dan aku bahagia belajar dengan seperti ini. Okay readers, jadi sebuah bacaan yang ku baca (lagi) adalah SKGB edisi 6 dengan Tema Merdeka Belajar. Jika berbicara tentang Merdeka Belajar tentu aku sudah mendengarkan sangat lama. Mungkin sekitar 2 tahun lalu. Tapi bagaimana dengan esensinya? Untuk benar- benar memahami dan terus hidup dengan merdeka belajar prosesnya berjalan kurang lebih 1 tahun dan direfleksi dengan TPN 2018 lalu. Lama kan? 😃

Lanjut yak...

Kenapa guru harus belajar?

Setujukah jika guru harus belajar dengan sesama rekan guru?

Setujukah jika murid kita adalah para pembelajar terbaik? Jadi, kenapa kita harus memaksakan mereka dalam hal belajar?

Bagaimana ciri murid yang merdeka belajar?

Dan masih banyak lagi pertanyaan yang harusnya dipahami oleh seorang guru. Ya, termasuk diri saya sendiri.

Untuk pertanyaan 1 - 3 mari kita jawab dalam hati sebagai sebuah renungan. Aku yakin jauh dari lubuk hati kita semua tahu jawabannya.

Kita masuk ke bagaimana sih ciri murid yang merdeka belajar? Pertama, murid yang merdeka belajar adalah yang punya komitmen belajar pada dirinya sendiri, dia tahu target yang ingin dia kuasai. Kedua, dia mandiri dan paham strategi apa yang harus dia pakai untuk memahami suatu materi. Dan yang ketiga adalah dia tahu kekuatannya, bagian mana yang harus dia kembangkan.

Bagaimana? Siapkan kita membantu murid kita? Bukankah guru itu juga seorang motivator, psikolog, teman curhat, penari, pedongeng dsb? 😊

Sekian ceritaku ♡

#hari7
#tantangan10hari
#gamelevel5
#pohonliterasi
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Selasa, 13 Agustus 2019

Game Level 5 Hari Keenam - Reading Time ♡

Assalammualaikum readers,

Alhamdulillah meskipun di sela-sela kesibukan persiapan manasik haji anak-anak namun, aku masih bisa ber-me time dengan membaca e-book.

Baiklah readers, kali ini aku mau berbagi tentang surat kabar yang ku baca. Judulnya "Mengelola Kelas, Memanusiakan Hubungan". Sebenarnya aku sudah membaca SKGB edisi 7 ini. Tapi bahasannya yang menarik membuatku ingin membaca terus sebagai sebuah reminder. Nah readers, ngomong-ngomong tentang "Memanusiakan Hubungan", aku jadi ingat TPN 2018 lalu. Kebetulan tema yang diangkat adalah Memanusiakan Hubungan.

Cuusss, ku lanjut ya.
Jadi garis besar di SKGB ini adalah tentang sebuah manajemen kelas. Kalau kita berbicara tentang manajemen, hampir semua dari kita paham bahwa manajemen adalah jantung dari suatu sistem. Nah hubungannya mengelola kelas dan memanusiakan hubungan apa dong?

Guru yang memanusiakan hubungan,
sejak awal merencanakan pengajaran
yang berfokus pada hal yang relevan
dan memancing keterlibatan aktif murid.
“Memanusiakan hubungan mestinya dilandasi
ketulusan dan keadilan, hanya itu yang mungkin
menumbuhkan iklim kelas yang positif”.

Sampai di sini sudah paham kan? Dari suatu hubungan yang dimanusiakan akan timbul sebuah iklim yang positif. Sebab murid kita bukanlah botol kosong yang hanya dijejal materi dan target. Tapi juga perlu sebuah kenyamanan interaksi dan perhatian. Dari situlah kelas yang baik tercipta. Hubungan yang baik, menghasilkan apa yang disampaikan guru dapat terserap dengan baik pula.

Salah satu bahasan di SKGB ini yang menarik adalah bagaimana memulai kelas yang keren dengan 3 kegiatan awal menyenangkan. Yang pertama adalah membakar emosi negatif dari sebuah kertas, lalu ember kertas yang berisi apa yang masih siswa ingat tentang materi yang lalu dan melakukan kalimat penggoda. Kalimat penggoda di sini adalah pola kalimat yang memacing murid agar antusias terhadap yang sebenarnya adalah intruksi sederhana.

Mataku seperti berbinar ketika aku membaca tentang hal seperti ini ♡
Sekian cerita dariku.

#hari6
#tantangan10hari
#gamelevel5
#pohonliterasi
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional


Senin, 12 Agustus 2019

Game Level 5 Hari Kelima - Reading Time ♡

Assalammualaikum readers,

Malam dan bintang menyapa dari dinginnya Salatiga.

Readers, kali ini aku akan berbagi tentang buku yang aku baca yang berjudul Gurunya Manusia. Penulisnya, Sang Gurunya Manusia, idolaku sedari aku duduk di bangku kuliah awal. Ya, Pak Munif Chatib.

Dari Pak Muniflah aku memahami bahwa sekolah bukanlah warung. Sekolah itu institusi sumber daya manusia tingkat tinggi. Jadi, butuh orang-orang uang punya komitmen dan kompetensi untuk membangunnya. Ketika hakikat belajar dikembalikan kepada hakikat manusia, tidak semua orang bisa menerimanya. Banyak orang yang menganggap mustahil. Namun, Pak Munif punya keyakinan, bahwa belajar itu harus manusiawi. Dan belajar itu harus menyelam dalam kondisi siswanya. Ya, itulah yang membuatku semakin ingin mendalaminya.

Dari buku inilah, dan dari beliau lah aku banyak belajar bagaimana cara menjadi gurunya manusia. Bahkan jika ditanya "Apa peranku hidup di dunia?" Salah satunya adalah menjadi gurunya manusia. Banyak kisah sederhana terkupas, contoh pendidikan ala gurunya manusia yang akhirnya bisa ku terapkan di kelas. Alhamdulillah.

Terlebih lagi dipaparkan pula teori apersepsi, quantum teaching, tentang zona alpha, lesson plan dan lainnya. Alhamdulillah aku banyak belajar dari beliau. Semoga suatu saat kelak ku bisa bertemu beliau dan sekolah di Next Edu. Aamiin.

Sekian cerita dariku♡

#hari5
#tantangan10hari
#gamelevel5
#pohonliterasi
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Minggu, 11 Agustus 2019

Game Level 5 Hari Keempat - Reading Time ♡

Assalammualaikum readers 

Ied Adha Mubarak 1440 H♡

Alhamdulillah, Idul Adha tahun ini bisa berkumpul bersama keluarga dan melaksanakan kewajiban. Allahu Akbar walillahilham ♡

Meskipun masih dalam nuansa bersate-sate ria nih readers, tetap ku sempatkan untuk membaca sih. Meskipun sekali lagi aku lebih suka e-book hehe. E-book yang ku baca kali ini berjudul "Komunitas Guru di Mancanegara", si penulis adalah salah satu peneliti yang mengumpulkan data Komunitas Guru di Estonia, Ceko, Korsel dan Eropa. Waahh keren ya bisa jalan-jalan ke seluruh dunia 😍 Btw aku juga daridulu punya mimpi untuk ke Finland. Semoga bisa terwujud segera aamiin.

Ku cerita sedikit tentang beberapa negara yang dibahas ya. Masuk ke Estonia dulu. Jadi di negara ini ada sebuah komunitas namanya Future School Progamme, awalnya komunitas ini dibentuk oleh Tallinn University sebagai pendampingan sekolah di sana untuk lebih meningkatkan pendidikannya. Keren ya. Lalu di Eropa ada Scientix Community seperti wadahnya para guru science untuk berbagi utamanya di bidang STEAM. Masih ada lagi di Korsel ini Teacher Community, hampir mirip seperti KGB di Indonesia yang memfasilitasi belajar secara daring maupun luring.

Nah readers,
Komunitas-komunitas guru yang dipaparkan di situ biasanya dikelola pemerintah atau project pemerintah, sehingga memang secara tidak langsung rekomendasinya diperhatikan untuk kebijakan. Atau sebaliknya komunitas guru dibentuk untuk mengimplementasikan konsen baru atau kebijakan baru. Selain itu, komunitas belajar biasanya sangat lokal, di sekolah atau diorganisasi sehingga jarang yang targetnya sampai mendoronng kebijakan negara. Jadi keunikan KGB justru terletak pada jaringan antar KGB di seluruh Indonesia ini.

Keren lah bahasan e-booknya. Bisa membuatku membayangkan keliling dunia dan ternyata di seluruh dunia juga memiliki para penggerak guru masing-masing. Bismillah, semoga saya dan para teman guru dapat membawa KGB Semarang jauh lebih berdaya ♡

#hari4
#tantangan10hari
#gamelevel5
#pohonliterasi
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Sabtu, 10 Agustus 2019

Game Level 5 Hari Ketiga - Reading Time ♡

Assalammualaikum readers,

Alhamdulillah malam takbir

Allahu Akbar... Allahu Akbar... Walillahilham 😊

Nah readers, e-book yang ku baca kali ini adalah e-book yang berjudul "Temukan Mentalblock melalui Analisis Tanda Tangan". Waah keliatan dari judulnya aja menarik banget ya. Sesudah dapat e-book ini sih aku mengikuti bedah bukunya dahulu di grub WA. Jadi, diawal kelas kami diminta menyiapkan pulpen dan kertas. Kalau sudah, bubuhkan tanda tangan kita.
Lalu, kita diminta memejamkan mata dan bayangkan hal paling buruk yang pernah dialami, banyangkan kembali kejadiannya seolah-olah nyata. Bila sudah, bubuhkan tanda tangan lagi. Lalu tarik nafas dan ingat-ingat kapan terakhir kali makan berdua dengan orang yang Anda cintai,  *hanya berdua*? Dengan doi misal hehe

Nah, yang kedua kita diminta membayangkan hal paling membahagiakan yang pernah dialami, lalu kita bubuhkan tanda tangan lagi. Ternyata ttd kita jadi beda readers 😂Paling ketauan adalah waktu *raba bagian belakang kertas* dan rasakan tekanannya.

Nah, menurut buku yang ku baca readers Perbedaan ini disebabkan karena perubahan emosi, jadi tanda tangan itu dipengaruhi emosi.


Lalu ada bahasan tentang mentalblock. Apa sih itu? Mentalblock ini keyakinan negatif yang berada pada level bawah sadar dan menjadi penghalang keinginan sukses/positif seseorang seperti keyakinan negatif yang berada di pikiran bawah sadar dan bersifat menghambat. Contoh, seseorang ingin kaya berlimpah, tapi tak sadar meyakini bahwa hidupnya melarat. Dia yakin bahwa hidupnya susah, sejak zaman orang tuanya dulu. Jadi saat ada keinginan untuk kaya, dia bekerja dengan sangat gigih, banyak pengorbanan, banting-banting tulang dengan hasil sedikit. Dia gak sadar ada mentalblock yang menghambat dia, berupa keyakinan negatif dia sendiri

Apa sih dampak dari mentalblock? Si mentalblock ini tidak sekedar menghalangi kesuksesan, tapi juga mewujudkan kehidupan negatif! Haduuh ngerii. Lalu bagaimana sih cara menghentikan mental block? Ya banyak sih salah satunya terapi dan memaafkan masa lalu 😊.

Sekian ceritaku readers. Yuk takbiran dulu. Selamat Idul Adha 1440 H.🐄

#hari3
#tantangan10hari
#gamelevel5
#pohonliterasi
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Jumat, 09 Agustus 2019

Game Level 5 Hari Kedua - Reading time ♡

Assalammualaikum readers,

Memasuki tantangan hari Kedua nih, dan alhamdulillah aku sudah sampai di kotaku tercinta, Semarang♡.

Nah, readers. Hari ini aku lebih ke membaca ulang dan merevisi hasil karyaku sendiri. Kebetulan aku adalah seorang penggerak Komunitas Guru Belajar Semarang dan memimpin proyek Guru Menulis Semarang 2019. Kami, yaitu aku dan rekan-rekan guru se Kota Semarang belajar untuk berbagi praktik baik pembelajaran melalui sebuah tulisan.

Oh ya mau tahu judul buku ku? Hehe. Judul bukuku adalah Yes YOU, a 21st century Facilitator! Di buku ini aku menceritakan pengalamanku selama menjadi seorang pembelajar. Bagaimana sih menjadi fasilitator abad 21? Apa saja kriteria yang harus ada bagi fasilitator abad 21. Lalu mindset yang harus dimiliki seorang fasilitator abad 21. Semuanya aku ramu dan aku tuangkan ke dalam buku ku ini. Setelah membaca berulang kali. AHA! Ada yang harus segera direvisi nih supaya lebih cantik struktural bahasa dan EBI nya.

Sekian dulu cerita dariku♡

#hari2
#tantangan10hari
#gamelevel5
#pohonliterasi
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Kamis, 08 Agustus 2019

Game Level 5 Hari Pertama - Reading Time ♡

Assalammualaikum readers,

Welcome to Game Level 5 perdana ♡

Nah, kali ini temanya "Reading time" nih. Jujur sih, dengan kondisiku yang sering pergi seperti sekarang ini. Aku lebih suka membaca e-book. Tapi, jika sedang dalam kondisi santai. Aku suka kok baca buku biasa sambil minum susu biasanya hehe.

Nah hari ini aku membaca handbook berjudul Analisis penyakit melalui tangan. Aku mendapat e-book ini dari Kak Sumi.

"Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, serta silih bergantinya siang dan malam ada tanda2 bagi orang yang berakal.

Itulah pengantar buku tersebut. Nah metode analisis tangan ini punya beberapa konsep yaitu yang pertama kita hanya melihat tangan. Lalu, kita harus melihat kedua tangan. Daan metode ini hanya memerkirakan masalah, tapi tidak mengetahui derajat kelainannya. Nah salah satu yang sudah ku baca yaitu tentang identifikasi penyakit sembelit dan usus. Kalau sembelit maka jari belakang telapak tangan, biasanya terlihat garis sendi akan berwarna gelap. Bisa juga melihat tapak tangannya ada garis yang terlihat gelap pula. Nah kalau usus beda lagi ceritanya. Kita bisa mengidentifikasinya dengan menegakkan jempol tangan. Bila terlihat jari jempol bengkok maka ada masalah di usus ataupun sembelit. Dan masih banyak lagi sih.

Sekian ceritaku ya♡

#hari1
#tantangan10hari
#gamelevel5
#pohonliterasi
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Sabtu, 20 Juli 2019

Game Level 4 Hari Kesepuluh - I Love to Learn♡

Assalammualaikum readers,

Happy weekend♡

Alhamdulillah di weekend kali ini bisa bertemu dengan kawan lama dari SMP. Kebetulan si doi Fyke barusan ulang tahun yang ke 23 nih. Semoga selalu dilancarkan kuliahnya, sehat selalu dan apa yang diinginkan tercapai ya say♡

Setelah bertemu kangen dengan Fyke dan Septa aku lantas membantu momi mengantar makanan, alias "berkatan" kalau di Semarang hihi :D Kebetulan aku jatah mengantar yang agak jauh karena memakai motor. Aku mengantarkan 2 buah berkatan ke daerah Ronggowarsito.

Satu tujuan sudah done, tinggal satu lagi. Tapi aku lupa rumahnya :( Yups, karena terakhir kali aku ke sini adalah ketika aku kelas 4 SD dan semua gangnya sudah berubah. Aku mencoba mengkontak WA si mbak yang kutuju namun, WA nya tidak aktif. Aku coba telpon bapak di rumah, bapak ternyata juga agak lupa. Mau coba tanya momi, momi ternyata bagian antar ke arah tlogosari dan nggak bawa handphone duh. Akhirnya aku bertanya ke seseorang di gang yang aku masuki. Beliau kurang paham dengan nama yang ku tuju. Namun, beliau tahu ada seseorang yang tempat kerjanya sama dengan mbak yang ku maksud. Akhirnya bertanyalah aku kepadanya. Awalnya beliau hanya menjelaskan dengan ucapannya saja. Kemudian aku meminta tolong untuk diulang lagi karena kurang paham. Akhirnya beliau mengulangi lagi dan aku menimpalinya dengan ucapan sambil mendemontrasimkan lewat gerakan tangan. Ku ucapkan terimakasih, segera ku ke sana. Dan alhamdulillah aku bisa menemukan rumahnya♡ yeaay :D

Itulah aku, si visual kinestetik♡

#hari10
#tantangan10hari
#gamelevel4
#ilovetolearn
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Jumat, 19 Juli 2019

Game Level 4 Hari Kesembilan - I Love to Learn♡

Assalammualaikum readers,

Alhamdulillah sampai Semarang :)

Readers, hari ini adalah perdana parents meeting lho setelah sekian lama liburan hehe. Besok Senin kita sudah mulai belajar dan bermain secara terjadwal seperti biasa yeaay siap tempur dengan materi :D

Parents meeting itu apa sih kak? Parents meeting itu pertemuan antara kakak-kakak dan ayah bunda. Pada sesi kali ini kami membicarakan tentang sosialisasi program sekolah. Kami mengawalinya dengan klasikal secara bersamaan kemudian split per kelas dengan walkel masing-masing.

Dalam split kelas kami membicarakan undian guest teacher, program anjang sana, project kelas, CoC dan gottazone. Yeaay waktunya undian guest teacher :D begitu gulungan kertas dibacakan aku langsung mengambil kertas dan mencatatnya. Karena aku tidak terlalu mengingat dengan baik intruksi verbal, kecuali kalau ditulis. Setelah itu aku mulai menjelaskan satu-persatu kepada ayah bunda program di atas. Dalam menjelaskan aku memang terkesan cepat, namun kata-kata ku tetap berpola irama. Kemudian di akhir aku menanyakan lagi apakah masih ada yang belum dipahami. Setelah itu cuss ditutup dan aku langsung pulang ke Semarang yeaay ♡

#hari9
#tantangan10hari
#gamelevel4
#ilovetolearn
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Kamis, 18 Juli 2019

Game Level 4 Hari Kedelapan - I Love to Learn♡

Assalammualaikum readers,

Kamis manis♡

Yeaay sudah welcome day hari ke 4. Selain rangkaian acara bersama yaitu pengenalan kelas bintang dan morning activity. Kami, kakak dan anak-anak juga bersama-sama menghias kelas kami dengan penuh keceriaan. Design class kami bertemakan tinta ceria. Awalnya aku iseng memperlihatkan design canva ku kepada anak-anak. Nah ternyata mereka tertarik untuk belajar. Ku ajari mereka satu-persatu. Ku demontrasikan kepada anak-anak baru kemudian anak-anak mencobanya sendiri setelah melihat. Tak hanya mendesain, anak-anak juga belajar mengeprint hasil design tadi. Masyaalah mereka cepat sekali dalam belajarnya♡

Seperti anak-anaku, aku pun tipikal orang yang lebih mengingat apa yang dilihat daripada didengar. Kalau hanya sekedar intruksi verbal maka aku akan muda lupa.

Sekian cerita dariku. See you♡

#hari8
#tantangan10hari
#gamelevel4
#ilovetolearn
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Rabu, 17 Juli 2019

Game Level 4 Hari Ketujuh - I Love to Learn♡

Assalammualaikum readers,

Alhamdulillah sudah day 7 dan alhamdulillah pula aku menulis semua ini di saat semua tugas sudah selesai. Hari ini cukup ekstrem buatku readers, karena semuanya berhubungan dengan administrasi. Tapi akhirnya terselesaikan kok.

Tentang apa gaya belajar yang ku identifikasi hari ini?

Di welcome day hari ke 3 ini kami seru-seruan dengan take action memungut sampah plastik di jalanan nih bersama anak-anak, untuk apa? Ya selain mengurangi sampah yang berserakan di jalan ini juga langkah awal anak-anak ingin membuat ecobrick.

Sepanjang perjalanan aku dan anak-anak saling berinteraksi tentunya. Aku banyak mengajak mereka diskusi dan memberi mereka gambaran visual apa-apa yang terjadi jika semakin banyak sampah plastik. Aku menceritakan perjuangan hewan-hewan laut dalam menemukan tempat hidup yang jauh dari plastik. Ternyata lautan kita sudah tercemar. Aku menceritakannya dengan pola irama dan intonasi yang membuat mereka nyaman tentunya untuk mendengarkan. Setelah itu aku mendemontrasikan pada mereka pembuatan ecobrick yang sebenarnya. Alhamdulillah mereka mulai belajar♡

Sekian cerita dariku hari ini♡

#hari7
#gamelevel4
#tantangan10hari
#ilovetolearn
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Selasa, 16 Juli 2019

Game Level 4 Hari Keenam - I Love to Learn♡

Assalammualaikum readers,

Day 6, cepat sekali yak rasanya besok sudah mau Rabu aja.

Hari ini bertepatan dengan rangkaian acara welcome day hari kedua yeaay :D Nah pagi ini anak-anak kelas 3 mengawali hari dengan menonton film tentang bahaya sampah terhadap lingkungan sekitar. Tahu kan film tentang penyu yang dihidungnya terdapat sedotan plastik? Ihh ngeri deh pastinya. Dan anak-anak begitu terbawa hanyut akan film itu. Kakak juga mengajak anak-anak berkreasi dengan barang bekas seadanya untuk dijadikan sebuah benda cantik baru. Uwaaaw Alstrat membuat perahu lho♡ ter luvvv emang kelasku.

Film sudah, kreasi sudah. Nah selanjutnya anak-anak kami ajak belajar membuat ecobrick. Kali ini Oca yang kebagian job memaparkan dan cara membuat ecobrick nih ke anak-anak. Seperti biasa Oca tidak suka hanya pidato saja. Oca menjelaskan ke anak-anak melalui demontrasi, intonasi suara dan gerakan tangan. Ternyata ketiga gaya belajar sudah masuk semua hihi. Btw tentang ecobrick. Ini sedang menjadi project detective sampah kami nih. Yaitu membuat bangku dan meja dari ecobrick. Mengajarkan anak2 untuk peduli lingkungan dan mengurangi sampah plastik.

Sekian dulu yak. See you♡

#hari6
#gamelevel4
#tantangan10hari
#ilovetolearn
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Senin, 15 Juli 2019

Game Level 4 Hari Kelima - I Love to Learn♡

Assalammualaikum readers,

Day 5 yeaay ♡ Bertepatan dengan hari pertama masuk sekolah lhoo.

Kangen aku tuh sama mereka. Sekarang mereka sudah naik ke kelas 3 alias Alto Stratus. Welcome day School of Life Lebah Putih kali ini bertemakan Outer Space. Kakak-kakak Lebah Putih tampil all out lhoh, ada yang berdandan seperti Aliens, UFO, Galaksi, Ratu bulan bintang dan masih banyak lagi uwooww :D

Nah rangkaian acara hari ini seru banget karena antar kakak, siswa dan orangtua saling berinteraksi dalam satu tempat. Dimulai dengan pembukaan, ice breaking dan games. Kemudian disusul dengan tour our school dipandu kakak wali kelas. Ada yang baru nih :D sebab kelas kita bernama-nama rasi bintang. Nah untuk kelas Kak Rosa bernama kelas Andromeda. Kenapa memilih nama Andromeda? Karena Andromeda adalah salah satu galaksi spiral terbesar dan memiliki banyak bintang di dalamnya. Sama hal nya dengan kelasku. Mereka adalah keluarga besar dan setiap dari mereka adalah bintang yang bersinar dengan cahaya khasnya masing-masing.

Photo session adalah kegiatan selanjutnya setelah tour selesai. Berfoto bersama orangtua dan anak-anak. Nah setelah selesai berfoto, anak-anak akan masuk ke ruang kelas masing-masing sementara orangtua makan bersama potluck yang telah dibawa. Di dalam kelas, aku dan anak-anak Alstrat membahas pemilihan kapten kelas periode semester ini. Selain itu kami juga membahas design kelas dan kegiatan yang akan dilaksanakan seminggu ke depan. Aku menyampaikan semua hal itu kepada anak-anak dengan demontrasi dan peragaan, sembari bercerita dan menggunakan intonasi. Lengkap yak kali ini penggunaan gaya belajarku hihi.

Okay baeklah sekian dulu cerita day 5. See you♡

#hari5
#tantangan10hari
#gamelevel4
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Sabtu, 13 Juli 2019

Game Level 4 Hari Keempat - I Love to Learn♡

Assalammualaikum readers,

Hari Keempat, Hari Minggu. Itu berarti aku tak banyak berkegitan di luar. Yups, di hari Minggu biasanya aku akan beraktivitas di rumah bersama bapak dan momi. Untuk siapa aku setiap minggu pulang kalau bukan karena kangen dengan beliau berdua hehe. Itu pun seperti terhitung jam saja. Karena pukul 14.00 biasanya aku sudah harus bertolak menuju Salatiga agar tidak terlalu malam.

Pagi ini seperti biasa kami selalu berkumpul di ruang tamu. Sambil ngobrol sambil ditemani beberapa camilan dari Padang nih oleh-oleh dari Diana. Ada balado singkong, rendang telur, kopi Padang yummy. Yang banyak ngobrol pasti aku hehe. Aku mulai bercerita tentang pengalaman pelatihan kemarin dan kejadian saat membeli jagung serut bakar tadi malam. Seperti biasa aku akan cenderung berdemontrasi ketika menceritakan sesuatu. Aku tidak suka hanya berkata-kata. Lalu bapak tanya "Di mana warung jagung serut bakarnya?" Hmm, yang jelas aku ceritakan letak dengan gerakan dan menemui gedung apa-apa saja. Karena aku tidak terlalu bisa mengingat nama jalan tapi aku hafal betul jika mengingat letak. Apalagi tempat yang sudah pernah aku kunjungi. Itulah aku, si visual kinestetik.

Terimakasih sudah membaca ceritaku♡

#hari4
#tantangan10hari
#gamelevel4
#ilovetolearn
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Game Level 4 Hari Ketiga - I Love to Learn♡

Assalammualaikum readers,

Masih dalam tahap dan tantangan memahami gaya belajar yak😘

Nah hari ini aku ada agenda mengunjungi rumah salah satu muridku kelas 3 nih readers. Kebetulan ia dan keluarganya sedang di Semarang dan mengajakku untuk singgah ke rumahnya. Katanya mumpung kak Rosa di Semarang hehe. Kebetulan juga karena sore ini aku ad agenda temu kangen dengan sobat SMP yang alamatnya dekat dengan muridku, jadi sekalian saja hehe.

Cuss deh aku bertolak menuju rumah muridku sesuai maps yang telah diberikan si bundanya. Setelah 10 menit akhirnya sampailah aku di rumahnya. Baru ku turun dari motor tiba-tiba keluarlah anak keci sembari membuka pintu gerbang. Waah ternyata Anis. Dipersilahkannya aku dan temanku masuk. Si bunda pun menyambut kami, pun kakak si Anis dan eyang putri.

Anis langsung banyak bercerita tentang liburannya. Kami saling mengobrol tentang banyak hal, tentang tank, pesawat tempur, dan hal banyak. Kalau sudah bertemu berdua ini ya ceritanya tidak selesei-selesei hehe. Kami berdua hebat dalam bercerita bisa sampai berjam-jam 😂, bercerita kami pun menggunakan aksi dan gerakan tubuh. Oh ya, Anis juga mengiņgatkanku akan surprise ulang tahunku yang diberikan anak-anak kelas 2 kala itu. Aku mengingatnya kembali dan tersenyum mengingatnya. Sangat manis, dan sangat jelas terbayang. Ya, karena aku mengingat hal yang dilihat. Dari situlah, aku memahami gaya belajarku yang tersirat dalam kegiatan hari ini adalah visual dan kinestetik.

Terimakasih sudah membaca ceritaku readers. See you♡

#hari3
#tantangan10hari
#gamelevel4
#ilovetolearn
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Jumat, 12 Juli 2019

Game Level 4 Hari Kedua - I Love to Learn♡

Assalammualaikum readers,

Alhamdulillah sampai di Semarang, kota kelahiran♡

Biasanya magrib aku baru tiba di Semarang. Namun, kali ini aku lebih cepat tiba di rumah mengingat bahwa hari ini ada rapat persiapan kongres KGB tingkat Penggerak Kota Semarang. Rencananya rapat ini diadakan ba'da magrib di WAG penggerak. Kongres ini sebetulnya akan membicarakan tentang akan dibawa ke arah manakah KGB nantinya. Kemungkinan besar akan dilaksanakan Oktober 2019 berdekatan dengan TPN kelak.

Sebelum rapat, Bu Anik terlebih dahulu membagikan hasil pembicaraan regional. Waaah dialognya banyak banget. Tapi aku seorang yang dapat membaca dengan cepat dan tekun. Lebih suka membaca daripada dibacakan. Dan saat membaca aku juga suka menggerak-gerakkan tanganku hihi. Dari hasil penemuan itulah aku menemukan diriku yang seorang visual-kinestetik. Ada juga salah satu penggerak yang berkomentar di grub dan menginginkan voice note nya saja daripada harus membaca teks nya hihi. Waah auditory dah itu.

Okay, sekian cerita tentang gaya belajarku ya readers. Terimakasih sudah membaca ♡

#hari2
#tantangan10hari
#ilovetolearn
#kuliahbundasayang
#gamelevel4
@institute.ibu.profesional

Rabu, 10 Juli 2019

Game Level 4 Hari Pertama - I Love to Learn♡

Assalammualaikum readers,

Salam jumpa di game level 4 ♡♡

Oca semakin bersemangat nih. Semoga tak pernah kendor ini semangat di tengah tanggung jawab baru menjadi Direktur School of Life Lebah Putih dan tugas Bunsay. Semangat♡

 I love to learn...

Yeaaah. Guru itu harus cinta belajar kan. Dan jangan coba-coba jadi guru kalau tidak mau belajar hehe. Nah, kali ini kita akan belajar tentang Gaya Belajar. Visualkah saya? Auditory kah saya? Atau Kinestetik kah saya di keseharian?

Hari ini kakak-kakak 3-6 bersatu padu dalam membahas kurikulum dasar dan kurikulum inklusi sekolah kami tercinta. Mulai dari dasar ICAN divisi rendah dan tinggi sampai event dan hari-hari besar di dalamnya. Kebetulan briefing hari ini Oca lah yang memimpin, berkolaborasi dengan kakak 4-6 dan manajemen. Oca sangat menyukai hal-hal berbau leadership. Dan alhamdulillah pada pukul 13.00 tepat selesai sudah briefing mengenai kurikulum kami.

Dari kegiatan yang terlaksana hari ini Oca seimbang dalam menggunakan gaya belajar. Namun dominan hari ini adalah pada auditory dan kinestetik. Ya, dalam briefing Oca suka menyampaikan sesuatu secara lisan dengan pola irama yang berbeda, fasih, dan mudah terganggu oleh keributan. Terbukti ketika ada benda jatuh di luar ruang briefing. Konsentrasi Oca langsung terpecah dan lupa apa yang baru saja disampaikan. Selain itu, Oca juga sering menggunakan jari dan tangan ketika menunjuk atau memperagakan kata demi kata yang terucap. Ini ciri dari ke-kinestetikan Oca.

Nah itu dia readers, mengenal gaya belajar Oca dengan kegiatan hari ini. Terimakasih sudah membaca.See you ♡


#hari1
#gamelevel4
#tantangan10hari
#ilovetolearn
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional


Kamis, 04 Juli 2019

Aliran Rasa Game Level 3 - My Family My Team

Assalammualaikum readers,

Yeayy sudah sampai di sesi Aliran Rasa nih :)

Ngomong ngomong tentang game level 3. Oca banyak mendapatkan pembelajaran tentang konsistensi utamanya. Project yang Oca dan keluarga lakukan pun terhitung sederhana. Namun, tantangannya adalah bagaimana kita melakukannya dengan esensi belajar, bahagia, semakin dekat dengan Sang Pencipta dan semakin melatih kecerdasan yang dimiliki.

Konsistensi itu sulit nggak dilakuin, Ca?

Nggak sulit sih, tapi nggak mudah juga hehe. Dan dari game level ini pun Oca juga belajar bagaimana Do what you love and love what you do ♡♡♡

Terimakasih untuk Allah, keluarga Oca dan rekan rekan atas support dan kerjasama yang penuh kasih sayang ♡

Sampai jumpa di game level 4 yeaay :D

With Love,

Oca♡♡

Sabtu, 22 Juni 2019

Game Level 3 Hari Kesepuluh - My Family My Team

Assalammualaikum readers,

This is the day! Right, Graduation :D

Sebelumnya maafkeun kalau kali ini Oca hanya ngepost sedikit saja readers sebab lagi flu dan tidak enak badan. Doakan semoga lekas sembuh ya readers aamiin.

Yaps, hari ini adalah hari H Project Graduation keluarga Lebah Putih. Diawali dengan ceremony yang berlangsung pukul 8.30 kemudian disusul dengan end of year performance dari teman-teman kelas TK A, 1 sampai dengan 5. Semuanya keren dan natural abis :D. Bu Septi sama Pak Dodik bahkan memuji kayak gitu lho hihi. Danaku sungguh kaget dan terharunya waktu aku dinobatkan menjadi "Fasilitator ter-rapi 2019" :D. Terus tiba-tiba waktu aku duduk di tepi panggung ada yang pegang-pegang pipiku ternyata Kak Enes huwaaaa kangen aku tu sama dia sama pencilakannya. Kapan ya kita payjamas party lagi hehe.

Intinya project besar kami hari ini terlaksana dengan keren berkat kerjasama dari semua pihak. Btw thanks buat hadiah mug cantik, De coupage dan kain batik untuk Oca dari sekolah dan temen-temen kelas 6.

Kami..kami..satu tim,
Maen bareng
Ngobrol bareng
Beraktivitas bareng
Yeaaayy :D

Sekian catatan day 10 ku. See you ♡♡

#hari10
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Jumat, 21 Juni 2019

Game Level 3 Hari Kesembilan - My Family My Team

Assalammualaikum readers,

Alhamdulillah readers, hari membagi rapor sudah terlaksana dengan lancar. Usai membagi rapor, Oca lantas bertolak menuju kampus UKSW untuk membantu proses dekor panggung dan persiapan konsumsi.

Lagi, Oca akan bercerita tentang project graduation kami, dari keluarga Lebah Putih. Dimulai dari siang ini, kakak-kakak maupun orangtua siswa Lebah Putih yang tergabung dalam kepanitiaan graduation bersatu padu saling membantu guna suksesnya acara graduation 2019 ini. Pukul 14.00 kami sampai di UKSW dan mulai memasukkan property demi property serta konsumsi esok. Sembari latihan dari PM band berjalan, para bunda membantu memasukkan snack ke dalam pack, para ayah dan panitia dekor gerak cepat dalam menata hias panggung.

Meskipun dalam situasi bekerja keras, tak lantas membuat kami lupa akan sholat. Kami lekas menuju musholla guna melaksanakan sholat asar. Setelah itu kami lanjut naik ke lantai 6 kembali dan melanjutkan dekor. Dan tidak terasa waktu tengah menunjukkan pukul 17.19. Para bunda dan kakak-kakak perempuan pamit untuk pulang dan akan dilanjutkan hingga malam oleh para ayah dan kakak laki-laki. Semangat yups :D

Semoga esok, Sabtu 22 Juni 2019 project besar keluarga kami, Graduation 2019 dapat berjalan dengan lancar dan berkesan bahagia :) aamiin

See you ♡♡♡

#hari9
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Kamis, 20 Juni 2019

Game Level 3 Hari Kedelapan - My Family My Team

Assalammualaikum readers,

Alhamdulillah.

Alhamdulillah..

Alhamdulillah...

Akhirnya bisa sedikit lebih lega readers, bertepatan dengan day 8 tantangan game level 3, selesai sudah tanggung jawab Oca membuat rapor kelas 2 semester 2 ini dengan in time dan sudah lolos koreksi :D

Oca nggak tahu apabila rapor tidak selesai hari ini juga lalu bagaimana nantinya? Akan "kemrungsung" jelasnya. Sebab readers, hari ini adalah hari galdi bersih graduation di Kampus 3 UKSW. Waaaooow ternyata jauh juga ya kampus 3. Tapi setelah sampai di sana, Oca disuguhi pemandangan yang apik dengan berdiri gagahnya si gunung Ungaran dan Merbabu uwuwwuuww cantik :).

Hari ini Oca mengawali gladi dengan menyambut anak-anak di lift dan mengarahkan anak-anak untuk ke atas. Setelah itu Oca langsung menghandle anak-anak kelas 2 naik ke panggung dan memainkan drama bersama. Project End of Year Performance ini adalah agenda tahunan yang dilaksanakan School of Life Lebah Putih. Dan pada tahun ini dilaksanakan pada 22 Juni 2019. Sehabis 2 kali putaran latihan lanjut kakak-kakak panitia dan orangtua yang ikut berperan serta melaksanakan briefing dan mengecek persiapan akhir untuk besok Sabtu.

Pada latihan gladi bersih ini semua pemain nampak lebih keren dan siap dalam berakting, menari maupun membaca narasi. EOYP 2019 ini bernuansakan Jawa, dengan satu alurnya yang menggambarkan 11 tembang macapat yang menceritakan kehidupan manusia dari dalam kandungan hinggal meninggal. Semua anak-anak Lebah Putih turut ikut serta dalam memeriahkan panggung EOYP kali ini. Sedih juga sebentar lagi bakalan ditinggal kelas 6. Sukses selalu ya nok, nang :)

Love you♡♡♡

Sebagai seorang activator, memang kegiatan event selalu membuat mataku berbinar. Semakin terasah kecerdasan dalam menyelesaikan tantangan dan masalah yang ada dan ditemui :)

#hari8
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Rabu, 19 Juni 2019

Game Level 3 Hari Ketujuh - My Family My Team

Assalammualaikum readers,

Rabu, semakin merindu dududu hehe apaan sih Ca :D

Sudah hari ketujuh game level 3 nih readers. Yeaaayy Graduation di depan mata :D libur panjang lagi hehe :D

Dari Kota Salatiga, Oca akan menceritakan project day 7 di tantangan game level 3 inihh. Project ini juga merupakan project yang sudah berjalan di keluarga Oca Semarang yaitu bapak dan momi serta keluarga di Salatiga yaitu mbak Marta, pakde dan budhe.

Perkenalkan, project Oca ini bernama One day one sharing . Dari judulnya aja udah ketebak kan apa projectnya ya :D. Iya nih readers tepat! Sehari berbagi sharing. Apa yang kami sharing? Melalui media apa? Kapan waktunya? Berbekal bakat communicator dan learner yang dimiliki semua anggota keluarga kami, maka muncul lah project ini. Kami tentunya menyesuaikan topik sharing dengan pengetahuan yang kami miliki atau pengalaman yang pernah kami dapat. Contohnya Oca yang bergelut di bidang pendidikan, Oca suka banget share mengenai kondisi terkini dunia pendidikan dan bagaimana menjadi guru keren. Berbeda lagi dengan bapak dan pakde yang ahli di bidang leadership, tentunya yang di share? Leadership juga :D. Kalau budhe? Nah tentu tentang per-bank sampahan readers :D dll.

Kami biasa share hal-hal tersebut melalui beberapa media, seperti lisan, story WA, instagram maupun blogspot. Suka banget sih, apalagi kalau jawaban dari pembaca mengarah ke line diskusi wah asiikk jadinya :D. Kalau soal waktunya sih fleksibel readers tergantung waktu agak longgarnya masing-masing dari kami. Kalau Oca cenderung share usai anak-anak kelas 2 pulang. Bisa dengan kakak-kakak baru atau adik kelas di kampus. Berbagi ilmu itu asik, Oca selalu ingat kata-kata Pak Bayu "Siapalah kamu kok pelit berbagi ilmu, kalau Allah marah. Ilmu itu bisa diambil lagi olehnya. Ilmu itu semakin dibagi semakin berkembang."

Nah readers, sekian cerita Oca tentang project ODOS yes :D See you ♡♡♡

#hari7
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Selasa, 18 Juni 2019

Game Level 3 Hari Keenam - My Family My Team

Assalammualaikum readers,

Sudah hari Selasa aja ya, hari demi hari menuju penerimaan rapor dan graduation semakin dekat hehe.

Nah readers, kali ini di day 6 Oca akan bercerita tentang kisah Oca dengan project yang sudah keluarga kami laksanakan beberapa tahun. Readers, di tulisan Oca beberapa waktu yang lalu Oca sudah sharing kan ya bahwa Oca tinggal di rumah budhe dan pakde yang merupakan founder dari Bank Sampah Wares (Waras Resik) .

Sedikit cerita ya readers bahwa gagasan bank sampah ini bermula sejak budhe dan pakde pertama kali pindah dari Ambarawa menuju Salatiga. Di awal berdirinya tentu tidaklah mudah, banyak tantangan yang datang seakan-akan seperti ketika kita mengarungi samudra dan akan banyak gelombang ganas yang siap menghadang dan mengkaramkan kapal kita. Namun semangat budhe dan pakde begitu berkobar. Menuju kota Salatiga yang bebas sampah. Apa yang diubah? Tentunya mindset dan kebiasaan masyarakat sekitar. Menjadi masyarakat yang mengurangi sampah, memilahnya secara cerdas dan mendaur ulangnya menjadi barang yang bernilai jual lebih.

Readers, sejak 7 bulan kedatanganku di sini, budhe dan pakde sudah mengajarkanku tentang gaya hidup minim sampah. Maka dari itulah project rumah minim sampah ini terus berjalan. Beberapa hal yang sering kami lakukan berempat dalam menciptakan rumah minim sampah cukup sederhana. Pertama, kami sering membawa tumblr minum kemana pun. Kedua, kami terbiasa membuat ecobrick untuk sampah-sampah plastik mie instan, minuman dan lainnya. Kemudian setiap beberapa minggu sekali atau ketika ada pelatihan, budhe akan mengajarkan untuk membuat berbagai kerajinan dari barang bekas, dan masih banyak lagi.

Itulah cara kami dalam mencintai alam, dalam memupuk kecerdasan naturalis. Sampahku, tanggung jawabku.

Sampai jumpa di kisah project selanjutnya ♡♡

#hari6
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Senin, 17 Juni 2019

Game Level 3 Hari Kelima - My Family My Team

Assalammualaikum readers,

Happy Monday

Alhamdulillah readers, Oca bisa mendapatkan bus pagi cukup cepat untuk berangkat ke Salatiga pagi tadi. Perjalanan pagi tadi terhitung cukup dingin, ditambah Oca yang duduk persis di depan pintu. Kebayang kan anginnya kencengnya kayak apa :D

Nah readers, tidak terasa ya sudah tantangan hari kelima. Dan hari ini Oca akan bercerita tentang tentang project End of Year Performance dengan keluarga sekaligus timnya Oca, siapa lagi kalau bukan kakak-kakak School of Life Lebah Putih.

Kami awali dengan briefing pagi seperti biasanya, membicarakan persiapan latihan gabungan pagi ini bersama para orangtua murid. Dhuha sudah, dan anak-anak serta orangtua pun sudah berkumpul. Saatnya kita latihan yeaay :D

Demi terlaksananya project EOYP ini tentu kami harus menjadi tim yang solid, baik dalam merencanakan maupun eksekusi. Kami melaksanakan prepare EOYP ini kurang lebih 3 jam. Kebetulan job Oca adalah handle anak-anak kelas 2 serta bermain drama.

Siangnya kami semua briefing sekaligus mempersiapkan undangan yang akan segera disebar, mengevaluasi hasil latihan tadi dan mempersiapkan dekor. Aaaaa begitu banyak yaa. Tapi dengan dikerjakan bersama semua jadi mudah. Tentunya banyak sesuatu yang pasti di luar dugaan dan memaksa kita untuk berpikir cepat demi hasil yang terbaik.

Yaps readers, project ini tentunya melatih kecerdasan intelektual serta kecerdasan adversity alias menghadapi tantangan. Masih ada 4 hari lagi sebelum action EOYP nih. Doakan semoga lancar yak :D

Terimakasih sudah membaca kisah Oca. See you ♡♡♡♡♡♡♡♡

#hari5
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Sabtu, 15 Juni 2019

Game Leve 3 Hari Keempat - My Family My Team

Assalammualaikum readers,

Happy Sunday

Kali ini Oca menyapa readers dari Semarang, kota kelahiran :) Matahari terik sekali menyinari Semarang pagi ini. Jadi keinget waktu sunrise di Bali duh duh indahnya. Btw tentang sunrise readers, akibat capek yang amat sangat kegiatan seharian kemarin dan Oca yang nunggu Ibu pulang dari Jogja, qadarullah nggak terbangun sama sekali untuk sholat qiyamul lail. Padahal alarm sudah bunyi sedih banget :(

Beberapa waktu lalu Oca sempet baca quote tentang sholat tahajud dan cukup jleb. Singkatnya quote tersebut berkata "Belum sungguh-sungguh seorang hamba akan usaha dan keinginannya jika dia melakukan tahajud saja masih susah".

Lagi, Ramadan memang penuh berkah dan reminder ya readers. Ketika kajian sehabis tarawih di Lebah Putih kala Ramadan Camp juga demikian, membahas tentang menghidupkan sholat dhuha dan qabliyah subuh. Pahalanya masya Allah, Allah begitu Maha Pemurah. Dan dengan beberapa pengingat hari ini maka project keluarga kami ini bernama Rise the Sunnah berusaha menghidupkan sunnah seperti qabliyah subuh dan dhuha. Insyaallah semoga istiqomah, melatih kecerdasan spiritual kepada Sang Khaliq. Semoga bisa menambah dengan amalan baik yang tak terduga pahalnya dan memberatkan timbangan kebaikan seperi membaca Subhanallah wabihamdihi Subhanallah hilladzim, membaca surat Al Ikhlas 10x usai sholat dan amalan lainnya

Alhamdulillah di reminder oleh Allah. Semoga kita sama-sama bisa istiqomah ya readers aamiin.

See you day 5 ♡

#hari4
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Game Level 3 Hari Ketiga - My Family My Team

Assalammualaikum readers,

Selamat bermalam minggu #eh bersabtu malam hihi :D.

Hari ini begitu banyak agenda yang melelahkan readers. Jikalau Sabtu pagi Oca belum pulang Semarang maka itu artinya bersih-bersih akan naik lagi levelnya hehe. Dan alhamdulillah setelah 2 jam bebersih Oca siap berhalal bihalal dengan rekan-rekan guru se Salatiga. Eiiisst, belum sampai di sini ya kegiatannya. Jadi Oca setelah HBH di Salatiga harus pulang dan mengikuti Rapat kerja KGB Semarang nih. Strong ya Ca! :D

Sebenernya nih readers habis Oca HBH inginnnya sih langsung ke halte pasar sapi buat memberhentikan bus. Tapi apalah daya Oca yang laper dan kriuk kriuk perut. Akhirnya pulanglah dulu ke rumah Budhe dan makan :D. Percaya kah kalau keluarga ini jarang makan? Bukan karena tidak suka dengan makanannya. Tapi saking tidak sempatnya makan karena banyak yang harus dikerjakan. Akhirnya banyak makanan yang terbuang.

Padahal kalau ditilik, masih banyak yang tidak bisa makan di luar sana. Sewaktu Oca pulang lagi untuk makan ternyata budhe akan memasak nasi dan lauk.

"Sa, Sabtu ini pulang atau nggak?"

"Pulang budhe habis ini."

"Nak gitu budhe masake sedikit wae ya."

Akhirnya masakan sederhana budhe pun matang. Kami makan bersama dengan tahu goreng sambal kacang dan kering tempe pedas manis. Budhe pun memasak nasi hanya sedikit karena tahu Oca akan pulang dan pasti pakde serta mbak hanya makan sedikit. Sambil menyantap makanan setelah itu kami ngobrol. Hehe bukan perdebatan sih tapi lebih ke argumen. Kadang pakde jarang makan karena menunggu budhe, kadang budhe jarang masak karena ketika masak ternyata tidak dimakan. Dan kadang mbak jarang makan di rumah karena makan di luar. Dan kadang semua tidak makan karena kalau sudah sibuk bikin rotí tidak sempat dan ingat makan. Mubazirlah kadang lauk yang dimasak.

Dari obrolan pagi ini, kami buatlah projek bernama BelFood. Jadi setiap kami harus bilang di pagi hari apakah ada acara yang membuat kami tidak harus makan di rumah, mungkin HBH, rapat atau pesta. Setelah itu kami akan menanak nasi sesuai porsi agar tidak kelebihan dan mubazir. Lauk pun demikian, memasak secukupnya. Dan apabila sudah diambil dalam piring harus habis. Itu pun berlaku juga dengan minum. Siapapun yang tidak melaksanakan atau lupa harus di-reminder agar tidak lupa. Hal ini bertujuan agar tidak ada lagi mubazir makanan :D.

Dari kejadian dan project hari ini sebenarnya kami melatih kecerdasan spiritual dan interpersonal. Spiritual dengan tidak bertindak mubazir serta mengingat bahwa masih banyak yang tidak bisa makan maka dari itu harus bersyukur. Dan interpersonal dari apa yang didiskusikan. Alhamdulillah :D

See you on day 4 :)

#hari3
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Jumat, 14 Juni 2019

Game Level 3 Hari Kedua - My Family My Team

Assalammualaikum readers,

Nice to meet you :D

Jumpa lagi nih dengan Oca di game hari kedua yeaayy. Masih dengan My family my team ya readers. Nah kali ini Oca akan bercerita tentang project yang insyaallah sudah berjalan di keluarga Oca ini.

Emm readers, jadi karena hidup di perantauan (dirumah pakde budhe) maka tim Oca kali ini adalah Pakde Andre, Budhe Alimah dan Mbak Marta hehe. Project kami sederhana sih readers dan semoga istiqomah teruss aamiin. Dan namanya adalah The Power of 5 Morning. Haaaa??? Apa sih itu??

Awalnya Oca sih belum terbiasa readers bangun pagi bangeet di Salatiga soalnya dingin sih daripada Semarang hihi. Di awal awal dulu malah nyentuh air wudlu sampai kedinginan brrr. Tapi akhirnya kami berempat biasakan bangun pagi pukul 4.00 dan mengerjakan semuanya hingga selesai pukul 5.00. Kenapa demikian? Soalnya di sini orangnya sibuk semua readers. Dan kami bisa berkumpul dan ngobrol hanya saat makan pagi dan makan malam. Kalau makan malam pun juga sering kurang komplit karena kesibukan masing-masing.

Jadi di pukul 4.00 kami semua sudah bangun. Bergiliran mandi lalu sholatlah daku. Sementara pakde dan budhe ibadah. Usai itu semua, kami lantas cuuss ke bagian masing-masing. Bagian budhe adalah merawat tanaman, bagian Pakde adalah bersih-bersih halaman, memersiapkan motor, bagian mbak Marta ada di dapur yaitu memasak, dan bagianku adalah ruang tamu, kamar dan cuci piring. Semuanya bekerja di bagian masing-masing dan diselesaikan hingga pukul 5.00.

Setelah job masing-masing selesai dan masakan matang. Kami lantas berkumpul dan sarapan bersama, saling ngobrol tentang pekerjaan, kuliah dan lainnya. Hingga akhirnya kami berngkat bekerja ke tempat kerja masing-masing pada pukul 06.15. Terkadang kami juga bertukar job agar saling mengerti dan mencoba.

Dari project ini Oca belajar tentang kedisiplinan, konsistensi dan tentunya ini melatih banyak kecerdasan, naturalis, interpersonal, kinestetik, dan lainnya. Yeaay semoga konsisten terus ya Ca.

Daaa, sampai jumpa di cerita day berikutnya. Loveyou ♡

#hari2
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Kamis, 13 Juni 2019

Game Level 3 Hari Pertama - My Family My Team

Assalammualaikum readers,

Alhamdulillah jumpa lagi setelah berhibernasi di kelas Bunsay Pra Nikah ini. Oh ya mumpung masih moment sukacita Idul Fitri, Oca mengucapkan Taqabbalallahu minna waminkum. Siyaamana wasiyaamikum, minal aidzin wal faidzin. Mohon maaf atas segala kesalahan ya readers. Semoga amal ibadah kita selama Ramadan kemarin diterima Allah SWT dan kita dipertemukan lagi dengan Ramadan selanjutnya aamiin :)

Yeayyy! Selamat datang di Game Level 3.

Saat ini kita lagi ada di zona Melatih Kecerdasan nih readers. Nah tantangan kita saat ini adalah membuat family project. Nah, karena ku masih single maka partnerku adalah yang ada di sekitarku saja hehe :D.

Mau tahu projectku apa?? :p hehe

Jadi readers, Oca akan kasih tahu jadi nama project Oca ini adalah The Dolaners "Kita Pembelajar" apa sih itu? Apa tujuannya? Readers, singkat cerita Oca ini adalah jebolan KGB Semarang juga nih. Sebelumnya Oca juga udah pernah menggawangi suatu komunitas belajar khusus temen temen FKIP di kampus Oca. Oca emang jatuh cinta sama dunia pendidikan dan gemar jadi activator pendidikan.

The Dolaners ini berawal dari ngobrol bareng sama Bunda Septi dan mengulik pengalaman Oca bertahun-tahun ini tentang dunia pendidikan. Benar bahwa setiap kakak atau guru pasti punya cerita dan pengalaman yang berharga yang pastiny itu akan membantu guru-guru lain yang haus pengalaman atau memiliki pengalaman permasalahan serupa. Namun, sayangnya kadang minim sekali ada rasa penghargaan bahwa "cerita atau pengalaman" beliau tadi begitu berharga. Terlebih bagi guru itu sendiri.

Mulailah Oca dan Bunda Septi membahas, siapa saja yang terjun di dalamnya, bagaimana agendanya, kapan saja diadakan, bagaimana pembagian temanya. Tujuan dari The Dolaners ini sendiri tidak lain adalah membangkitkan semangat bahwa semua murid, semua guru. Kita saling berbagi, saling membekali, apalagi adik-adik calon pendidik yang ingin terus belajar dan belajar. Oca yakin, adik-adik calon pendidik, anak muda... semua punya gagasan yang luar biasa. The Dolaners hadir untuk mewadahi kita semua untuk saling berbagi dan sharing ria. Bagi diri Oca pribadi, the dolaners ini tentunya bisa memupuk kecerdasan interpesonal dan linguistik pada diri. Dilihat dari menghadapi tantangan pun? Tentunya tidak mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin. Akan ada banyak pengalaman yang pastinya asyik dan menantang untuk seorang climbers seperti Oca.

Nantinya akan ada sistem kakak dan adik asuh serta dolan ke Lebah Putih sesuai jadwal yang disepakati. Konsep lengkapnya seperti apa?
Ditunggu yaaaa :D pastinya kita akan melibatkan seluruh elemen kakak-kakak sesuai passion dan keahliannya, mahasiswa, dan siapapun yang ingin selalu belajar, bergerak, change to a better life! See you :D

#hari1
#gamelevel3
#myfamilymyteam
#tantangan10hari
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Sabtu, 11 Mei 2019

Kecupan dari Bumi

"Jangan tega kepadaku. Ku mohon, bukankah aku telah menjagamu sedari kecil."

Hari Kamis, tanggal rembulan. Pada sebuah cerobong yang lalu lalang, bersahut-sahutan. Di atas balutan aspal, gerobak mesin bergesekan melintasi jalan kehidupan. Orang-orang berdiri, gagah, bungkuk, terseok, berlari, lengkap ada. Berkerumun di antara tenda-tenda biru. Tak mau kalah terkadang, merasa semua membutuhkan.

"Ahk harum sekali, aku mau satu."

Keras lantang ucapnya, berdesakan tanpa peduli. Ditengoknya ke jingga cakrawala. Seraya mengerutkan dahinya. Kembali ia melantangkan suaranya agar si pedagang berpihak padanya. Dapat! Terpenuhilah hak akan barangnya. Berlarilah ia menuju gubuk sederhananya.

Weerr...

Dibuangnya sekantung plastik hitam di hilir sungai jernih nan elok. Dalam hati aku menggerutu. Tapi aku tak mau marah sekarang. Aku masih ingin menjaga mereka. Di sudut kota ku arahkan pandangan. Semakin sesak aku melihatnya. Sempat ku berkata dalam-dalam.

"Aku sangat mencintai Ramadan. Bagaimana tidak? Allah melimpahkan kasihnya. Tapi, mengapa begini...?"

Berjajaran orang menjajakan ta'jil. Melimpah ruah sepanjang jalan. Lapak biru kokoh berdiri. Di bawahnya berwarna-warni makanan terpampang. Kolak, sup buah, es kuwud, bubur, es jus, gorengan. Semuanya terbungkus akan plastik. Setelah itu dibuangnya ke tempat sampah, tak jarang dibuangnya ke tempat sesuka hati.

Lagi, dari arah selatan ku jumpa. Sebelum adzan orang-orang berbondong-bondong berburu makanan berbuka. Seakan semua ingin dilahapnya. Seakan ingin memuaskan hatinya. Adzan tiba, dan 2/3 bagian tersentuh, sisanya tidak. Lantas? Ku lihatnya dibuang ke tempat sampah. Aku semakin sedih dan ingin menjerit.

"Sampah! Sampah..sampah bertumpuk. Para manusia yang kusayang, mengapa semuanya serba plastik? Padahal kau tahu sampah plastik sangat sulit terurai. Mengapa kau buang makanan-makanan itu? Mengapa kau membiarkan sampah menumpuk di tubuhku? Ketahuilah, aku hanya bumi yang tua. Di hari-hari tuaku ini, aku hanya ingin kalian dapat menjagaku, bukankah aku sudah menjagamu dengan oksigen dan kekayaan di dalamnya. Tidakkah kau ingin berbagi kebahagiaan sedikit saja padaku? Mengapa tidak kau coba mengurangi sampah plastik? Mengapa tidak kau lakukan zero waste? Uhuk..uhukk, ahk maafkan aku yang banyak maunya. Aku hanya ingin sedikit kau perhatikan, apalagi di bulan mulia ini. Bolehkah aku mengecup kalian para manusia? Ya, karena ku sangat menyayangi kalian."

Minggu, 05 Mei 2019

Aku Guru Doyan Belajar

“If you really want to do somehting, you’ll find the way. If you don’t, you’ll find an excuse”

Sayà sependapat dengan kalimat tersebut. Bagaimana denganmu teman?

Baik, ada satu lagi yang kalimat insipiratif yang ingin saya bubuhkan, “Guru datang ketika murid siap,” sebuah kata dari Bunda Septi Wulandani. Lalu apa hubungan kedua kalimat tadi dengan tulisan ini? Bismillah, saya ingin berbagi kisah kepada anda tentang sekelumit perjalanan saya dari awal menemukan sebuah pintu hingga menjadi seorang "The Real Rosa".

Teman, pernahkah mendengar tentang “merdeka belajar”? Jujur saya pertama kali mendengar istilah ini setelah di akhir menapaki bangku perkuliahan dan bergabung di KGB Semarang. tapi ternyata, esensinya sudah saya terapkan ketika pertama kali saya mengenal seorang Dutria Bayu Adi, Sang Profesional Student. Siapakah Bayu? Seorang mentor yang mengubah saya menjadi seorang pembelajar sejati. Kata-kata beliau yang selalu terngiang di kepala saya adalah

“Mbak Rosa masih ingetkah 4 tahun lalu, kita ngobrol bareng. Yuks kapan-kapan kita ke Salatiga, belajar dengan orang keren, guru keren, namanua Bu Septi Peni. Yuks usaha bareng, siapa yang dapat kontak duluan kita share buat yang lain #sejarah #jalanmenujilmu. Dan alhamdulillah cita-cita itu sekarang jadi kenyataan. Mbak Rosa masuk dalam keluarga besar Margosari. Bukan hanya kenal, tapi masuk di dalamnya. Keren banget mbak. Hebat! Ini bukti bahwa apapun yang kita inginkan, yang penting kita sungguh-sungguh, maka akan ada jalan dan kita dapat. Benar adanya bahwa Guru datang saat murid siap.” ucapnya kala itu.

Masa itu, saya mengerti bahwa saya adalah calon guru. Namun, pertanyaannya saya ingin jadi guru yang seperti apa? Apakah hanya guru yang biasa-biasa saja? Tentu tidak. “Saya ingin jadi Gurunya Manusia”. Bagaimana saya menggapainya? Tentunya menjadi seorang guru yang merdeka belajar. Mengapa kita harus belajar? Karena semua pencapaian awalnya dimulai dari sebuah proses pembelajaran. Meengapa guru harus belajar? Karena ada istiqomah yang harus diperjuangkan. Karena semangat saja tidaklah cukup. Seorang teman pernah berkata “Terkadang menurutku guru adalah seorang yang tak berdaya. Karena kita belajar menunggu perintah dari dinas, kita belajar bila ada ongkos transportasi. Maka dari itu kita harus berdaya dengan merdeka belajar.” Ya, tidak salah ungkapan tersebut. Memang seharusnya begitulah jiwa guru, seorang learner dan futuristik.

Ketika saya menyadari bahwa tidak cukup kita hanya belajar di bangku perkuliahan. Saya putuskan untuk berkelana di masa akhir kuliah tersebut. Maka terbentuklah sebuah perkumpulan kecil dari para mahasiswa agen perubahan, menyalakan tanda semangat merdeka belajar. Bahwa belajar bisa dari sesama guru yang sudah mempraktikkan, ataupun guru yang sudah berhasil. Sebut saja seperti Munif Chatib, Abah Rama, Bunda Septipeni dan sebagainya.

Rintangan, tantangan tentu pasti ada. Semangat dan jarak salah satunya. Tidak semua rekan yang tergabung pun akan 100% penuh kesadaran untuk istiqomah belajar. Lantas bagaimana? Tidak masalah. Jika sedikit, yang sedikit itulah yang akan datang guru kepadanya. Setiap saat yang terjadwal kami agendakan untuk belajar. Seperti bulan Mei 4 tahun lalu, kami belajar “Gurunya Manusia” dari seorang Bapak Munif Chatib. Mengendarai motor menuju Klaten untuk belajar Tallent Mapping bersama Abah Rama. Menerjang derasnya Kota Salatiga, belajar dari seorang Pak Bahruddin dari Qoryyah Thoyyibah. Bertanya dan mengajak sharing hangat dengan beberapa guru SD di kota kami.

Sempat saya marah! Ya, saya marah ketika saya berusaha berbagi di sebuah grub tentang ilmu yang didapat. Tapi tak ada respon yang baik, respon baik justru saya temukan di luar komunitas. Ahk, saya berusaha tidak “baper”, mungkin saja mereka tak butuh ilmu yang saya bagikan.

Detik-detik Wisuda, 20 Oktober 2018

Gerbang dunia sesungguhnya akan bermula. Saya menemukan sebuah wadah bernama Komunitas Guru Belajar Semarang. Untuk orang yang punya sifat produktif adaptability, WOO, dan communication seperti saya, berbaur secara hangat yang cepat tidaklah susah. Di sinilah saya mendengar istilah Guru Merdeka Belajar untuk pertama kalinya. Sempat saya mengikuti sebuah Temu Pendidik Nusantara 2018 lalu di Jakarta selama 3 hari. Dan selama itu pula, banyak istilah merdeka belajar bermunculan. Dan teringatlah saya akan semangat belajar yang lalu, esensinya sudah hampir saya dapat.

Wisuda terlaksana sudah. If you really want to do somehting, you’ll find the way. Dan ini jugalah yang mempertemukan saya dengan School of Life Lebah Putih Salatiga, dan masuklah saya ke dalamnya. Bertemu dengan Bu Septipeni, guru yang dahulu ingin sangat saya belajar bersamanya. Salah satu esensi yang saya belajar tentang merdeka belajar adalah belajar dengan sesama pendidik pula. Tak hanya belajar dengan Bu Septi maupun Kak Enes, pun aku juga belajar kepada sesama “kakak” guru yang ada di sini. Sebab saya yakin, setiap kakak, setiap saat selalu mempunyai pengalaman belajar dalam kelas yang antusias saya mendengarnya.

Menjadi penggerak KGB dan melaksanakan GMB 1

Saya selalu berusaha mengosongkan gelas ketika belajar dengan orang lain. Pun di acara ini. Suatu kehormatan kami para penggerak diamanahi untuk mengadakan acara yang baru KGB Semarang saja se-Indonesia yang mengadakan GMB. Di dalamnya, bagi seorang guru baru seperti saya, saya semakin mengerti tentang miskonsepsi yang ada di dunia pendidikan Indonesia saat ini, miskonsepsi guru merdeka belajar saat ini pula. Ahk, masih banyak yang harus saya pelajari teman. Mengikuti GMB adalah seperti menemukan oase di padang pasir. Sangat beruntung.

Teman, kemerdekaan berarti guru punya komitmen pada tujuan. Guru yang merdeka paham kenapa perlu mengajar suatu materi dan kaitannya dengan aplikasi sehari-hari. Guru yang merdeka itu mandiri, selalu bergantung pada dirinya untuk mengatasi tantangan, tidak mudah menyerah menghadapi tantangan. Guru yang merdeka itu reflektif, berani meminta umpan balik secara aktif dan menilai diri sendiri dengan objektif.

Esoknya, diferensiasi method yang saya pelajari lantas lebih saya perkuat di dalam kelas. Kami, yaitu saya dan anak-anak, belajar mengenai persatuan dalam keberagaman dalam bingkai merdeka belajar. Untuk kemudian saya tulis hasil refleksi mengajar hari itu sambil meminta saran dari guru pendamping. Barakallah, dari baik menjadi lebih baik. Dari belajar menjadi sangat gila belajar.

Benar bahwa “Guru datang saat murid siap”, siapa “guru” itu? Semuanya, baik sesama pendidik, pendidik yang berhasil menerapkan belajar yang bermakna, bahkan seorang siswa sekalipun. Karena semua murid semua guru. If you really want to do somehting, you’ll find the way. Masih dengan kalimat itu, ya. Jika kamu sangat ingin melakukan sesuatu “belajar”, dalam hal ini belajar menjadi seorang gurunya manusia yang merdeka belajar, kamu akan menemukan jalannya.

Semoga teman terinsipirasi akan kisah saya kali ini. Tetaplah menjadi guru yang doyan dan merdeka belajar. Sebab kita, juga adalah poros perubahan peradaban.

#tantangan4rumbellm
#kisahinspiratif
#rumbellmipsemarang
#aksiGMB

Liputan Pelatihan Guru Merdeka Belajar KGB Semarang 2019


Oleh: Elvrida Rosalia (Penggerak KGB Semarang)


Bertepatan dengan momentum Hari Pendidikan Nasional, KGB Semarang mempersembahkan sebuah event berbasis pelatihan bertemakan “Guru Merdeka Belajar”. Pelatihan ini tercipta dari sebuah amanah yang diberikan Kampus Guru Cikal kepada Komunitas Guru Belajar Semarang. bertempat di Qita Yoga Studio Jalan Kyai Saleh 13 Semarang, acara ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.

Guru Merdeka Belajar, sebuah tagline yang tidak asing kita dengar namun, sudahkah semua guru memaknai arti di dalamnya? Pelatihan Guru Merdeka Belajar bertujuan supaya seorang guru mengalami pengalaman merdeka belajar, memahami hakikat belajar dan memahami miskonspsi guru belajar. Merdeka belajar adalah sebuah pondasi untuk pengembangan diri seorang guru serta sebagai wadah untuk melakukan praktik pembelajaran yang bermakna untuk murid.

Diikuti oleh kurang lebih 20 peserta, pelatihan berjalan begitu aktif dan kondusif. Acara yang berlangsung kurang lebih 3 jam ini pertama-tama dipandu oleh Guru Rosa dari KGB Semarang. Tak pernah lupa untuk mencairkan suasana pelatihan GMB ini, maka diawalilah dengan ice breaking dan beberapa games. Memasuki acara selanjutnya, yaitu orientasi yang dibawakan oleh Guru Erna. Orientasi ini meliputi pembahasan kesepakatan kelas, pengisian SIP oleh peserta pelatihan dan memastikan bahwa peserta telah mengisi assessment Pra Pelatihan GMB.

Sebuah kata membuka sesi pertama acara inti ini, “Sebenarnya setiap saat seorang guru mempunyai pengalaman yang sangat berharga. namun sayang, tak ada yang mau mendengarkan pengalaman itu, termasuk guru itu sendiri.” Guru Anik sebagai narasumber lantas memaparkan beberapa masalah dan miskonsepsi yang ada di pada dunia pendidikan.

Kemudian Guru Anik juga memvisualisasikannya dengan mengajak peserta pelatihan untuk role playing terhadap suatu pembelajaran di kelas menggunakan metode direct instruction dan diferensiasi. Awalnya peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, dan setelah role playing usai, peserta diminta untuk mendiskusikan perbedaan yang ada pada dua metode. Dari hal tersebut, Guru Anik menarik benang merah tentang apa itu merdeka belajar dan bagaimana praktiknya dalam kelas. Para peserta juga melakukan refleksi individu, kemudian refleksi berkelompok terkait jenis pengajaran yang bagaiman yang harus dihentikan, mana yang dilanjutkan dan mana yang diperbaiki.

Pada sesi kedua, Guru Anik memutarkan sebuah video pendek dari seorang sosok guru yang menginspirasi bernama Ameliasari dari Salatiga. Peserta dibuat terkagum-kagum akan perubahan dari Guru Amel yang awalnya hanya mementingkan hasil semata menjadi guru yang memperhatikan proses juga menginspirasi. Pelatih juga mengajak peserta untuk memahami pengembangan diri guru, kompetensi yang ada pada guru serta karier guru melalui 4 kunci pengembangan guru. Pelatihan semakin terasa kebermanfaatannya setelah memasuki sesi tanya jawab.

Bahkan kisah haru pun tercurahkan dari seorang peserta pelatihan yang menceritakan tantangannya mempraktikkan dan mengajak rekan sesama pendidik mengobarkan semangat merdeka belajar dalam kelas. Tak mudah memang, apalagi sampai dibilang “Anak kemarin sore kok begitu”.

Sesi pelatihan ini ditutup dengan refleksi dan pemberian challenge untuk peserta pelatihan. Binar mata seorang guru yang merdeka belajar pun mulai terpancar dari para peserta pelatihan GMB ini. Tetap kobarkan semangat merdeka belajar kepada sesama pendidik dan menjadi teladan sepanjang hayat bagi para murid. Mengajar dengan sepenuh hati, bukan lagi tergoda oleh sertifikasi maupun nilai-nilai kompetensi.
Saya Guru, Merdeka Belajar.


Semarang, 2 Mei 2019
Komunitas Guru Belajar Semarang.

#KomunitasGuruBelajar
#KampusGuruCikal
#GuruMerdekaBelajar
#SemuaMuridSemuaGuru

Sabtu, 04 Mei 2019

Melatih Kemandirian - Game Level 2 Hari Kesepuluh

Assalammualaikum readers, 

Hari kesepuluh diketik dari Semarang dalam keadaan sejuk karena hujan hehe.

Akhirnya.... Alhamdulillah sampai di rumah setelah bus macet tadi saat melewati Pasar Johar karena ada karnaval dugder. Waahh Ramadhan hampir tiba yak.

Omong-omong soal Ramadhan, hari ini di sekolahku mengadakan pawai Ramadhan berkolaborasi dengan warga masyarakat lho. Tema pawai kali ini âdalah Feel in Egypt. Kalau soal Mesir mah daridulu aku sudah nge-fans banget sama si cantik Ratu Cleopatra. Selain cantik, Cleopatra adalah sosok ratu yang cerdas.

Nah, untuk kostum ala Cleopatra ini ku berusaha membuatnya sendiri. Aku memang tidak pandai mejahit seperti bapakku, tapi ku mau belajar dari bapak. Alhasil jadilah jubah Cleopatra dan bando ular hehe. Warnanya memang tidak terlalu senada karena aku menggunakan kain perca. Tak apalah, tetap cantik kok :D

Yeaay itulah ceritaku dalam melatih kemandirian. Terimakasih sudah membaca :D

#hari10
#gamelevel2
#melatih kemandirian
#tantangan10hari
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Kamis, 02 Mei 2019

Melatih Kemandirian - Game Level 2 Hari Kesembilan

Assalammualaikum readers,

Welcome day 9. Yeaayy :D
Di hari Jumat ini agenda kami adalah jelajah lingkungan dan persiapan pawai dengan mmbuat bendera. Kebetulan ada anak yang bertanya

"Kak, kalau muntah saat puasa batal atau tidak?"

Alhasil penasaranlah seluruh kelas Alto Cumulus.

"Kakak cerita dong," ucap salah seorang anak.

Kemudian berceritalah aku kepada anak-anak tentang Ramadhan, dan kisahku dulu menghadapi puasa. Antusias anak-anak sangat terlihat. Ketika aku bercerita aku akan membawa anak-anak seakan merasakan hal tersebut. Baik dari permainan intonasi, eye contact, maupun gesture. Dari unsur-unsur tersebut, maka amanat dari cerita akan dapat tersampaikan secara mudah.

Dí awal dahulu, aku melatih skill berceritaku ini secara mandiri lewat youtube ataupun membaca dari buku tentang bagaimana seorang story teller punya ciri khas dalam bercerita. Setiap story teller pasti punya khas nya masing-masing.

Yeaay, hari ini ku semakin berlatih skill bercerita kepada anak-anak. Sampai jumpa di ceritaku selanjutnya.

#hari9
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Melatih Kemandirian - Game Level 2 Hari Kedelapan

Assalammualaikum readers,

Hai, mau curhat sedikit Oca lagi sedih sebab Handphone yang tiba-tiba error karena pernah jatuh huhu. Akhirnya sampai pinjem-pinjem hp buat ngabari hal penting ke teman lain dan kerabat.

Alhamdulillah readers, sudah hari ke delapan nih. Dan masih dalam bingkai melatih kemandirian, skill yang kali ini ku pelajari adalah skill melatih kesabaran hehe. Kebetulan hari ini adalah hari Review materi bagi kelas Alto Cumulus. Sudah ku persiapkan sebelumnya 2 boardgames untuk pembelajaran review tema 5 dan 6, matematika serta Bahasa Jawa. Boardgames yang ku pakai kali ini berkolaborasi dengan Kak Arum dan Kak Han adalah papan ular tangga dan monster on my head.

Namanya anak :D ketika mendengar kata games disebut pasti akan wuaaa banyak pertanyaan yang terlontar dan tidak sabar segera bermain. Ketika kita berbicara anak-anak memang sekejap akan diam, tapi akan penasaran lagi hehe. Dan akhirnya wuaaa heboh lagi. Butuh kesabaran ketika menghadapi hal demikian. Apalagi ketika kita sudah menyampaikan instruksi dan ada lagi yang bertanya wuaaa hehe. Tapi tak apa namanya juga anak-anak.

Tapi yang ku suka ketika sudah bermain, akan terlihat pancaran kebahagiaan dari mata mereka. Alhamdulillah, mereka senang. Di akhir permainan, kakak akan selalu merefleksi apa yang sudah terlaksana dan dipelajari hari ini. Yeaay.

Lebih banyak ngobrol bareng, main bareng dan beraktivitas bareng maka akan terjalin kemistri antara kakak dan anak di dalam kelas saat pembelajaran.

Itu dia ceritaku hari ini reader. Sampai jumpa di hari kesembilan yak.

#hari8
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Rabu, 01 Mei 2019

Melatih Kemandirian - Game Level 2 Hari Ketujuh

Assalammualaikum readers,

Waah sudah hari ketujuh ya dari tantangan 10 hari. Alhamdulillah yah. Oh ya tak lupa juga ku ucapkan selamat Hari Buruh Nasional, terimakasih atas jasa-jasa panjenengan semua.

Nah readers, hari ini ku akan bercerita mengenai skill yang aku asah hari ini, ya. Event Management adalah skill yang ku asah hari ini. Dalam memperingati Hari Pendidikan yang jatuh pada esok. Maka komunitas yang kuikuti saat ini yaitu Komunitas Guru Belajar Semarang mengadakan Pelatihan Guru Merdeka Belajar. Alhamdulillah kami merupakan KGB yang pertama yang dipercaya oleh Kampus Guru Cikal untuk mengadakan Pelatihan GMB lho yeaay :D

Kami tim penggerak KGB Semarang yang terdiri dari Bu Anik, Bu Erna, Bu Ima, Bu Ika, Pak Wahyu, Pak Komar dan Oca telah melakukan persiapan kurang lebih 3 minggu dengan mempersiapkan tempat, waktu, perlengkapan dan kebutuhan apa yang dibutuhkan guna menunjang terlaksananya acara ini. Qita Yoga Studio adalah tempat yang kami pilih untuk pelatihan GMB kami. Alhamdulillah juga hari yamg cukup strategis untuk acara ya ternyata hari ini. Bertepatan dengan libur nasional, pun Qita Yoga yang tidak diboking oleh acara lain hehe.

Dalam GMB kali ini aku berperan menjadi host pelatihan yang mengatur jalannya seluruh acara dari awal hingga akhir. Dengan strenght komunikatorku dan jam terbang yang cukup tinggi dalam bidang ini maka tidak ada tantangan yang berarti. Justru aku malah sangat senang dalam menjadi host.

Merdeka Belajar.
Memang apa sih tujuannya? Guru kok belajar? Ya. Karena ada istiqomah yang harus diperjuangkan. Karena semangat saja tidak cukup. Harapannya setelah usai GMB ini. Rekan-rekan pendidik dalam merawat semangat merdeka belajarnya dan mempraktikan merdeka belajar di ruang kelas. Karena merdeka belajar ini merupakan pondasi pengembangan diri guru sekaligus membuat pembelajaran di kelas menjadi lebih bermakna untuk siswa.

Readers, alhamdulillah acara yang berjalan 3 jam ini berlangsung dengan lancar. Ada haru juga lhoh dari salah satu peserta. Sebab beliau merasakan kebermanfaatan setelah mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan KGB :D.

Oh ya readers, tadi juga ada yang tanya gini lhoh sama Oca.

"Kak Oca, aku tu suka banget kalau hostnya Kak Oca ok. Energik banget dan lucu. Apa sih rahasianya kak?"

Hehe jadi senyum sendiri. Apa ya rahasianya? Yang penting melakukan sesuatu dengan bahagia sih readers. Nah itu dulu ya cerita dari Oca. Sekian Wassalammualaikum.

#hari7
#tantangan10hari
#gamelevel2
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Selasa, 30 April 2019

Melatih Kemandirian - Game Level 2 Hari Keenam

Assalammualaikum readers,

Memang capek sih jadi anak rantau yang banyal acara di Semarang hehe. Jadi sering bolak balik Salatiga Semarang. Tapi tak apa, karena ku bahagia menjadi seorang activator :D.

Dan sebelum ke kembali ke Semarang, seperti biasa aku menjalankan kewajibanku dalam mengajar di gottazone broadcast bersama Kak Totik. Ku memang sangat menyukai dunia komunikator. Bahkan dari hasil ST30 ku, strenght terkuat ku adalah Communicator. Dan hari ini ku asah lagi skill ini.

Di pertemuan broadcast terakhir di semester ini kami mengajarkan kepada anak teknik dasar MC menggunakan suara Pic Alto. Susah susah gampang sih mengajarkan ke anak-anak hehe, tapi mereka tetap semangat lho. Itu yang bikin ku sukak :D.

Mempunyai suara Alto adalah anugrah bagi seorang Oca. Semenjak di awal kuliah, Oca selalu mewakili Fakultas dalam paduan suara di bagian suara Alto. Dan di beberapa kesempatan Oca juga sering banget nge-MC dimana suara Pic Alto ini memang bener-bener membuat pendengar dan audience terpukau hihi.

Nah itu dia skill yang aku latih hari ini readers. Sampai jumpa di hari ketujuh.

#hari6
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Senin, 29 April 2019

Melatih Kemandirian - Game Level 2 Hari Kelima

Assalammualaikum Readers,

Masuk setengah hari dari tantangan 10 hari game level 2 alias kita sudah memasuki hari kelima nih. Bagaimana, sudah semakin terbiasa ca? (tanya ke diri sendiri hehe). Alhamdulillah semoga semakin meningkat yak. Ganbatte!

Ngomong-ngomong soal melatih kemandirian readers, sebagai anak rantau aku merasa memang terasa lebih mandiri daripada dulu saat tinggal di Semarang bersama orangtua. Ya, tinggal di rumah budhe sendiri dan bukan di kos tidak semerta-merta membuatku  bersantai ria setiap harinya. Seperti readers ketahui bahwa aku anak rantau yang selalu pulang setiap satu minggu sekali. Hari Minggu lalu setelah acara arisan keluarga dan tepat pukul 14.00 aku bertolak menuju salatiga lebih awal dari biasanya. perjalanan Semarang Salatiga ku tempuh menggunakan bus selama 2 jam. Dan tepat pukul 16.00 sampailah aku di rumah budhe.

Jika di hari biasanya aku akan langsung istirahat, maka hari ini BIG NO hehe. Pukul 19.00 nanti akan ada pertemuan RW di rumah budhe dan aku lantas membantu memasak untuk jamuan pertemuan nanti. Dan setelah melakukan pembahasan RW cukup lama maka selesailah acara tersebut. saat aku berjalan menuju dapur.

“Apa ini banyak banget cucian piringnya kayak orang habis nikahan.”

Antara ingin masuk kamar lagi dan mencuci besok pagi atau mencicil malam ini. Rasanya badan terasa capai sangat. Tapi dalam hati berkata, jika tidak ku cicil malam ini maka besok akan lebih capai. Yasudah akhirnya aku cicillah mencuci gelasyang segitu banyaknya terlebih dahulu. Ku tengok jam sudah sangat malam dan besok aku masih harus mengajar. Akhirnya ku putuskan melanjutkannya esok. Tidurlah aku dengan nyenyak.

Happy Monday,
Hari ini anak-anak kelasku pulang seperti biasa pukul 14.00. Di saat jam menunjukkan waktu makan siang, anak-anak yang piket lantas mengambil jatah makan kelas dan melayani mengambilkan makan teman-temannya. Sebelumnya aku selalu tak pernah lelah mengajak mereka briefing tentang mandiri dan bertanggungjawab mencuci alat makan mereka masing-masing. Dan setelah makan selesai anak-anak lantas mencuci alat makan mereka. tapi di suatu sudut aku melihat.

“Oh tidakkkk, ternyata tempat lauk kelas masih belum tercuci.”

Akhirnya kami saling mengingatkan kesepakatan kelas saat briefing. Anak-anak pun lantas mencuci alat makan kelas dan bergegas masuk ke kelas. Saat pulang dan sampai dirumah ku teringat sesuatu. Cucian piring hehe, awalnya agak lemas. Ahk tapi teringat anak-anak tadi. Aku saja mengingatkan mereka untuk melatih kemandirian. Pun aku seharusnya juga lebih mandiri dan tanggung jawab dong. Akhirnya ku selesaikan semuanya lantas ku mandi dan istirahat. alhamdulillah selesai sudah.

Nah itu dia pembelajaran yang ku dapat hari ini ladies. Sampai berjumpa dikisahku selanjutnya.

#hari5
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional  

Sabtu, 27 April 2019

Melatih Kemandirian - Game Level 2 Hari Keempat

Assalammualaikum readers,

Oca menyapa readers dari Semarang lagi nih sebelum balik ke perantauan.

Hari keempat yeaay!

Di tantangan sepuluh hari di hari keempat ini bertepatan dengan acara arisan keluarga yang ada di rumah budhe kedua ku. Apa yang paling dipersiapkan ketika akan arisan keluarga? Yaps. Makanan dan tempat. Dan pada edisi arisan keluarga di budheku ini menunya adalah Soto ayam. Jujur memang ketika di Salatiga aku tidak rutin memasak. Karena ketika pagi aku selalu sibuk membersihkan rumah yang sebesar itu, memasak air untuk teh hangat, mencuci piring yang sebanyak itu (sebab budhe dan pakde membuka catering dan cake). Kadang aku hanya bisa masak di sore hari. Pun kadang budhe telpon

"Nok, gausah masak ya. Ini budhe dapat nasi plus sayur lauk banyak dari kantor."

Dan yang paling lucu lagi adalah sebab rumah ini hanya dihuni oleh 3 orang yang susah makan hehe. Pakde makan pun cukup sekali karena takut gendut. Kalau budhe makan di rumah jarang karena di kantor selalu banyak rapat. Dan kalau mbakku daei Jogja pulang sama aja, jarang makan karena takut gemuk. Hmm begitulah keluarga ku di sini hehe.

Tapi aku ingin membiasakan diri memasak!

Masak sih bisa. Yang sulit memang membiasakannya hehe. Dan selama dua hari ini di Semarang aku belajar membiasakan diri untuk memasak. Apalagi hari ini yang ada acara besar. Aku lantas menawarkan bantuan ke budhe untuk mengambil peran di masak-memasak ini hehe.
Memang sih tidak terlalu banyak menu yang agak kompleks memasaknya tapi juga jadi tantangan sih karena jumlahnya banyak.

Ya aku berharapnya dengan titik balik ini aku bisa terbiasa memasak apalagi waktu di Salatiga (meskipun orang serumah pada gak doyan makan hehe).

Oke baeklah ini ceritaku melatih kemandirian di hari ini readers. Terimakasih sudah membaca. Sampai jumpa di hari selanjutnya yeaay.

#hari4
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
@intitute.ibu profesional

Jumat, 26 April 2019

Melatih Kemandirian - Game Level 2 Hari Ketiga

Assalammualaikum readers,

Tidak terasa sudah hari ketiga di Game Level 2 yup. Ya, Melatih Kemandirian. Dan readers, hari ini aku mengerjakan tugas ini di Rumah Sakit. Tepatnya di Ruang anak RS Kariadi Semarang. Sebab ku di sini adalah menengok keponakanku yang sedang sakit dan berencana akan di operasi hari ini. Nah, sewaktu di ruangan, ayah Zizi sempat bercerita tentang BPJS dan biaya yang dikeluarkan semenjak Zizi masuk RS.

Dari hal tersebut aku mulai berpikir tentang manajemen keuanganku dengan suamiku kelak akan seperti apa?

Aku teringat akan diskusiku dulu dengan Kak Enes sewaktu briefing siang. Bahwa kita harus mencatat segala pengeluaran kita dari hal yang pokok dan sekecil-kecilnya seperti ongkos untuk naik gojek, pergi mengunjungi tempat wisata atau bahkan hal-hal yang mungkin tidak terduga. Dan hitunglah dengan jumlah uang yang ada pada tangan kita. Bukan uang yang tidak ada di tangaan kita.

Maka sambil menunggu Zizi di ruang anak, aku sambil menulis jumlah pengeluaranku selama satu bulan dan gaji yang aku terima. Sedetil-detilnya aku berusaha menuliskan agar tidak Besar pasak daripada tiang.

Alhamdulillah di setiap bulanku aku masih bisa menyisakannya untuk ku tabung. Curhat sedikit ya readers. Tabunganku ini adalah untuk mewujudkam mimpiku sekolah lagi di Sekolah Guardian Angel Next Edu nya Pak Munif Chatib. Semoga kelak aku bisa sekolah di sana aamiin.

Nah itu tadi pembelajaranku hari ini tentang melatih kemandirianku mengasah skill mengatur keuangan readers. See you on next story.

#hari3
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
@intitute.ibu.profesional

Melatih Kemandirian - Game Level 2 Hari Kedua

Assalammualaikum readers

Curhat dikit dulu yeee,

Hari ini sekolah kami kedatangan tamu dari Swiss. Beliau merupakan rekan dari pemilik sekolah kami. Anak-anak seneng banget kalau kedatangan tamu bule-bule gitu. Dan pertanyaan yang pertama di lontarkan oleh salah seorang anak adalah "Kakak, apakah kita boleh salim lalu meminta keju?". Di benak saya bilang "Hah? Keju?". Dan ku baru sadar oh iya ya kan Swiss negara penghasil keju hehe. Ada-ada saja anak--anak. Seperti biasa ini hari yang melelahkan. Ini aja aku buat game level 2 langsung setelah turun dari bus lho hehe #curhatlagi. 

Hari ini kita pasang-pasang lampion nih. Anak-anak sebelumnya dikasih wejangan dulu buat mandiri menyelesaikan lampion dan memasangnya sesuai kehendaknya. Dan akhirnya jreeeennnggg... lampion berwarna warni sudah terpasang di atas dengan indah.

Usai lampion dibereskan, selanjutnya adalah membuat kostum pawai feel in egypt. Baeklah aku mencoba untuk menyelesaikannya sendiri karena aku tahu kakak-kakak yang lain pasti juga sibuk. Setelah keasyikan tereeeettt aku lupa bahwa sore ini anak-anak tampil di radio. Biasanya sih pada jam 3 seperti saat tadi aku akan nebeng arum sampai terminal untuk pulang ke Semarang. Tapi aku ingin mandiri dan tidak ingin selalu nebeng hehe. Akhirnya ku pesan gojek dan sampai di Zenith. Aku terbiasa mengajak anak-anak untuk ke Zenith. Selain anak-anak tentunya aku juga berusaha untuk semakin meningkatkan skill public speaking ku. Sebab, ku tahu bahwa public speaking itu penting banget apalagi untuk seorang guru. Alhamdulillah acara lancar dan ku pulang ke Semarang juga dengan lancar.

Yeaaayy, hari ini belajar mandiri buat pergi-pergi sendiri pakai transportasi yang melalu lalang dan memgasah skill public speaking. Sampai jumpa di cerita selanjutnya :D


#hari2
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Rabu, 24 April 2019

Melatih Kemandirian - Game Level 2 Hari Pertama

Assalammualaikum readers,

Alhamdulillah Game Level 1 sudah terlewati dan ku sudah mendapatkan badge YE (You're Excellent). Hore... hore... hore... hore! Hehe :D
Semoga semakin belajar untuk jadi Ibu Profesional aamiin.

Nah, di hari Kamis, 25 April 2019 ini Oca akan sharing cerita hari ini tentang Melatih Kemandirian. Yaps, materi di Game Level 2 ini adalah tentang melatih kemandirian anak. Anak? Hehe. Kalau untuk kelas Pra nikah ini sih subjeknya adalah kita sendiri, sebab kita kan anaknya orangtua kita hehe.

Melatih Kemandirian...

One week one skill hehe. Kali ini ku akan sedikit sharing tentang critical thinking skill yang ku latih hari ini. Nah readers, kebetulan minggu ini adalah minggu-minggu sibuknya para kakak fasilitator. Kenapa sibuk? Iya hehe karena minggu ini adalah minggu deadline pengumpulan soal PAS (Penilaian Akhir Semester). Di sekolah kami, beberapa kelas rendah memiliki satu kakak kelas dan satu kakak pendamping. Untuk kelasku memang belum. Terkait pembuatan soal PAS, ini memang merupakan tantangan bagi seorang guru baru sepertiku. Aku harus membuat 15 soal pilihan ganda, 10 soal isian dan 5 soal uraian. Dan kesemuanya itu berbentuk HOTS (High Order Thinking Skill) alias berpikir tingkat tinggi. Nggak kayak soal zamanku dahulu soalnya hehe.

Sebagian kakak fasilitator membuatnya setengah, kemudian meminta bantuan kakak pendamping untuk menyelesaikannya. Dengan segala kesibukanku kadang aku merasa lelah. Apalagi bulan ini banyak menjadi panitia event baik di Salatiga maupun Semarang. Namun, aku berusaha tetap mandiri menyelesaikannya sendiri. Membuat soal berpikir tingkat tinggi ini. Mencoba mencari good moment dan good place untuk fokus menumbuhkan ide soal berpikir tingkat tinggi. Dan dari cicilan kemarin, ku selesaikannya hari ini.

Alhamdulillah pukul 10.00 selesai sudah 6 paket soal PAS untuk anak-anak kelas 2. Tahap selanjutnya adalah masuk ke seleksi silang.

Hari ini aku belajar untuk mengasah critical thinking skill ku yang ku tuangkan dalam bentuk-bentuk soal PAS. Pun dalam pengerjaannya ku berusaha menyelesaikannya sendiri karena ini adalah tanggung jawabku.

Yeaay, selesai sudah game level 2 perdanaku. See you on next story :D

#hari1
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Kamis, 18 April 2019

Aku Sang Dewa yang Jatuh Cinta

"Namaku Claura, Sang Dewi bunga. Siapa kau?" ucapnya manis.

Ya, itu kali pertama aku menggenggam tangannya secara sengaja.

Namaku Aires, Sang Dewa bulan. Aku telah jatuh hati padanya sejak pertama kali melihatnya. Claura, matanya diselimuti pelangi yang pancaran cahayanya tegas membinarkan siapapun yang melihatnya. Perangainya indah, bibirnya bak merekahnya bunga mawar di musim semi.

"Bolehkah aku memiliki wanita yang seindah dirimu?" ucapku dalam hati.

Aku melihatnya berjalan dan tertawa di hamparan rumput Andromeda. Sesekali Claura menari dan tersenyum di antara kumpulan bunga yang sedang mekar. Ahk, sungguh memukau!

"Ayo kemari, Brian! Hahaha," ucapnya sambil melambaikan tangan gemulainya.

Layu!

Hatiku seakan layu. Claura, bolehkah kau ambilkan kepingan hati ini dan menjadikannya utuh? Atau bisakah aku menjadi Brian? Sang Dewa angin yang berhasil merebut hatimu? Ataukah aku salah mencintai seorang wanita yang telah bertuan?

Pulanglah aku dengan binar mata yang mulai redup. Di tempat tidur kecilku aku lantas berbaring sambil menatap jagat raya.

"Claura, andai engkau yang menemani malamku."

Terkadang aku lelah hanya berandai saja. Aku memang mencintaimu, tapi aku tak kan memisahkanmu dengan orang yang engkau cintai. Ketahuilah aku hanya ingin bersamamu meskipun hanya sekejap saja.

Ternyata bayangmu terus menari-nari sampai membuatku hampir gila. Ku paksa diriku untuk tersadar. Ahk, aku keluar saja!  Aku putuskan untuk merasakan angin malam. Ku rasakan pikiranku makin tenang. Tiba-tiba mataku berbinar, damai ku rasakan dalam jiwa. Melihatnya, Claura. Berjalan sendiri di bawah cahaya bulan yang ku kendalikan.

"Tidak!!! Claura!" teriakku cukup kencang.

"Aaaaaaaaaaaaa."

"Tenang, aku sudah menangkapmu."

Tangannya ku peganginya erat, sambil berusaha menariknya dari atas tebing. Aku lantas menggendongnya menuju aster, salah satu bunga terindah di padang rumput Andromeda. Seakan aku ingin malam ini berhenti sejenak. Claura, bermimpikah aku? Menggendong dan melihat mata indahmu dari dekat. Bulan, maafkan aku menghentikan dan memperpanjang waktu binarmu. Karena aku masih ingin menemani dan bercengkrama dengannya. Ya, hanya malam ini saja.

"Namaku Claura, Sang Dewi Bunga. Siapa kau? Terimakasih sudah menolongku."

"Ya, aku sudah tahu Claura sejak lama. Namaku Aires, Sang Dewa Bulan."

"Senang bertemu denganmu Aires," ucapnya sambil tersenyum padaku.

Benar jika Sang Dewa Angin jatuh hati padamu. Sorot matamu mendamaikan. Indah kata-kata yang terucap darimu menentramkan, Claura. Sampai cukup lama kami bercengkrama, hingga tak terasa aku sudah tak bisa cukup lama lagi mempertahankan bulan untuk terus bersinar. Karena aku harus segera mempersilahkan mentari tuk datang.

"Aires, kemarilah ayo! Aku kenalkan kau pada kekasihku."

"Emm, baiklah Claura," ucapku lirih.

"Brian, perkenalkan ini Aires, Dewa Bulan. Dia yang menolongku ketika aku terjatuh di tebing."

Aku menjabat tangan Sang Dewa Angin tanpa ada sedikitpun rasa untuk merebut Claura darinya. Brian, memang pantas mendapatkan wanita seperti Claura. Aku paham.

"Terimakasih Aires atas pertolonganmu. Maukah engkau menikmati jamuan dari kami?" ucap Brian ramah.

"Terimakasih Brian atas tawarannya. Tapi maaf aku harus segera pergi. Mungkin di lain waktu kita dapat berjumpa lagi."

Aku lantas berpamitan. Menengok ke arah Claura untuk terakhir kalinya. Kelak aku akan lepaskan rasa yang ada padanya. Aku bahagia telah melewati semalam bersamanya. Itu sudah lebih dari cukup.

Cinta, ya. Bahagia ketika melihat orang yang dicintainya bahagia. Claura, terimakasih sudah memberi kesempatan untuk bersemi di hati ini.

Rabu, 17 April 2019

About Ayam

"Ayamnya kan nggak bisa baca, ya gakpapa dia main ke sini"

Begitulah ungkapan salah seorang anak laki-laki di kelasku.

Kelas Alto Cumulus merupakan kelas yang terbuka, sama seperti kelas 3 dan 1. Tahu siapa yang datang pertama kali di pagi hari ke kelas kami? Ya. Ayam yang datang pertama kali. Sebenarnya sekolah kami tidak memelihara ayam. Namun, ayam tetangga memang sering jalan-jalan ke sekolah kami. Kalau kata anak-anak kita harus menjaga peri ke-ayam-an. Haha lucu ya mereka.

Kalau dari sudut pandangku, anak-anak Alto Cumulus adalah yang paling mencintai hewan-hewan yang ada dan berjalan-jalan di sekolah. Sebelum si ayam. Sudah datang si kucing duluan lho. Mereka sangat menanti waktu dimana akan memberinya makan "wishkas". Nah, kalau si ayam ini terkadang diberi makan sisa bekal mereka.

Pernah suatu ketika si ayam jalan-jalan ke halaman kami saat anak-anak akan pulang dan melipat karpet. Masuklah si ayam dengan lenggak lenggok seperti model di atas catwalk. Terdengarlah suara. Sontak anak-anak langsung melihat ke arah si ayam.

Ahk! Ternyata si ayam buang kotoran di latar.

Berbagai macam ekspresi terpampang dari masing-masing anak. Ada yang marah, cemberut, risih, macam-macam. Sampai seorang anak berkata "Ayamnya kan gabisa baca, ya gakpapa dia main kesini."

"Ihh tapi itu jijik tahi ayamnya."
"Yaudah ayok kita bersihin, kamu tu marah-marah sama ayam," ucap anak laki-laki tadi.

Memang benar juga kan bahwa ayam kan nggak bisa baca hehe. Mereka jalan-jalan terus buang kotoran seenaknya hehe. Nah, salah satu yang ku pelajari pula dari tingkah lucu anak-anak Alto Cumulus adalah mereka fokus pada solusi, ya seperti tadi "yaudah ayok kita bersihin". Anak kelas 2 aja bisa begini. 😁

#challengerumbellm
#merangkaikata