Sabtu, 30 Maret 2019

Game Level 1 Hari ke-4 - Komunikasi Produktif

Bismillahirrahmanirrahiim

Hai hai ladies,
Happy weekend, capek sehabis Learning Journey kemarin masih kerasa nih. Tapi tetap harus fighting buat posting tantangan 10 hari ini. Meskipun weekend pengen tetep jogging nih ke Masjid Agung Jawa Tengah sambil CFD alias Cari Food Day hehe. Kali ini saya ber-CFD ria dengan teman kampus saya. Kami tidak langsung memulai dengan jogging tapi dengan jalan santai sambil berbincang-bincang ria.

"Pilih mana jadinya? Ngejar wisuda April atau sidang April tapi wisuda Oktober?" Dengan penekanan dan permainan intonasi suara serta gesture tangan saya untuk lebih menegaskan.
"April tapi wisuda Oktober kayaknya. Soalnya April juga udah gak sampai."
"Okay, yang penting nggak harus bayar uang semester depan."

Setelah itu sambil dia menjelaskan beberapa karakter dosbing saat membimbing mahasiswa yang sedang skripsi.

"Setelah sidang nanti biasanya diarahin untuk apa?"
"Revisi dulu trus print hardcover, minta ttd dosbing, scan soft file dan diburn dalam VCD kemudian juga upload file di sim baru mengisi formulir wisuda. Gimana? Sudah paham?"
"Paham, makasi ya."
"Okay."

Setelah itu kami saling bertukar pendapat dan sharing tentang pengalaman menghadapi dosbing dan saat bimbingan. Teman saya ini adalah adik kelas angkatan 2015. Semoga segera wisuda yak. Tantangan saat berkarya itu lebih menyenangkan daripada dunia kampus lhoh hehe. Setelah itu kami mengakhiri jogging kali ini dengan food hunting hehe, batagor, sosis dan baso bakar serta cilor. Awawww enak banget :D.

Nah ladies, hari ini saya belajar untuk choose the right time buat ngobrol, kaidah 7-38-55 alias menggunakan unsur verbal, gerakan saat ngobrol dan memilih bahasa yang mudah dipahami lawan bicara kita.

Yeaay alhamdulillah, selesei sudah tantangan hari ke-4. Tunggu cerita saya selanjutnya.

#hari4
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Game Level 1 Hari 3 - Komunikasi Produktif

Bismillahirrahmanirrahiim

Learning Journey  2019 School of Life Lebah Putih telah tiba yeay. Yaps, hari ini kami keluarga Lebah Putih akan melaksanakan Learning Journey. Pada LJ kali ini tujuan kami ada ke 2 tempat wisata, yaitu SMK Raden Umar Said Kudus dan Museum Jenang Mubarok.

Let's go! Nah trip kali ini kami awali dengan berkumpul bersama untuk mendengarkan pengarahan di lapangan sekolah tepat pukul 05.30 uwaaww pagi banget ya. Tapi meskipun sepagi itu ternyata anak-anak kami datang tepat waktu. Peserta LJ kali ini adalah siswa kami kelas 2 sampai 4.

Lanjuttt....

Kebetulan saya naik elf nih dan anak-anak ada di bus dengan 3 pendamping. Dan pada pukul 08.30 kami sudah sampai di tempat tujuan pertama yaitu SMK Raden Umar Said. So extra ordinary! Persis kayak di channel Youtubenya. Keren! Sekolah ini punya studio animasi sendiri dan studio ini dijadikan sebagai workshop  anak-anak berkarya. Dan amazingnya beberapa karya yang sering kita lihat di televisi ternyata juga merupakan karya dari anak-anak RUS lho. Bangga deh.
Nah, ketika selesai mendengarkan penjelasan dan melihat hasil karya siswa siswi SMK RUS, anak-anak diajak untuk mengerjakan challenge. Pada challenge kali ini anak-anak diminta untuk membuat animasi doraemon 2D melalui aplikasi paint. Dan masing-masing kakak pendamping akan mengarahkan anak-anak dalam mengerjakan challenge ini.

"Mas, mbak buat lingkaran kepalanya dulu ya."
"Iya kak"

Sampai akhirnya mereka menyelesaikan pembuatan bentuk demi bentuk kini tiba saatnya untuk proses pewarnaan.

"Mas, mbak diwarnai sesuai karakter doraemon ya"
"Siap kak. Yeay udah jadi."

Setelah selesei dengan animasi 2D doraemon mereka dan para pemenang gambar terbaik diumumkan. Anak-anak melajutkan studinya di ruang animasi 3D. Di sini anak-anak diberi informasi mengenai pembuatan animasi 3D yang ternyata sangat rumit. Maka dari itu anak-anak belum diperbolehkan untuk mencoba karena prosesnya yang begitu rumit dan cocok dikerjakan oleh kelas 2 SMK ke atas. Di saat yang teman yang lain mendengarkan, ada seorang anak yang bermain-main dan menyentuh pulpen animasi komputer. Seketika ketika saya melihat langsung saya dekati dia.

"Mas, tolong pulpennya diletakkan ya"
"Iya kak"

Akhirnya dia mengerti dan menjaga tangannya hingga waktu kunjungan di SMK RUS selesai.

Dari SMK RUS kami bertolak menuju kediaman salah satu wali murid untuk makan siang dan istirahat sholat.
Tetiba saya dilapori oleh dua orang anak.

"Kak, kamera ku hilang."
"Lho, bagaimana kronologinya. Coba ceritakan pada kakak."

Dan setelah kedua anak ini menceritakan kronologi yang terjadi. Maka akhirnya saya menanggapi.

"Mas, kakak sudah pernah mengingatkan untuk bertanggung jawab terhadap barang bawaan maupun pinjaman. Nah, berarti hari ini kita sudah belajar  tentang tanggung jawab terhadap barang bawaan dan barang pinjaman. Lain kali lebih berhati-hati ya."
"Iya kak," jawab mereka berdua.

Dan sebagai penutupnya kami mampir ke oleh-oleh Museum Jenang Mubarok. Dan perjalanan kami lanjutkan kembali menuju Salatiga. Alhamdulillah kami sampai di Salatiga dengan selamat.

Nah, Hari ini saya belajar KISS,  Keep Information Short and Simple,
Kendalikan suara dan suara ramah anak, dan
Fokus pada Solusi bukan pada masalah.

Yeaay alhamdulillah, Good Job Oca . Tunggu cerita saya selanjutnya .

#hari3
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Jumat, 29 Maret 2019

Game Level 1 hari kedua - Komunikasi Produktif

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillah, yeaay kita menapaki hari kedua di game level 1. Nah karena hari ini saya masuk sekolah, sesi hari ini adalah komunikasi pada anak. Agenda saya hari ini adalah menemani anak yang berbeda tingkat kelas, ya. Pada pukul 08.00 – 10.00 saya membersamai kelas 6 menjadi pengawas tryout kecamatan. Sedangakan di pukul 10.00 – 10.45 saya membersamai siswa saya di kelas 2.

Okay, alhamdulillah saya banyak belajar hari ini. Terbayang kan menjaga tryout itu membosankannya seperti apa? Stay di dalam ruangan, mengamati, hehe maksudnya saya terbiasa heboh dalam mengajar anak-anak. Ini harus ‘stay cool’ alias kalem dan tegas hehe. Anak-anak Cirro Cumulus hari ini sedang mengerjakan Tryout Pendidikan Agama Islam. Dan sebagian besar dari mereka hanya butuh waktu mengerjakan satu jam saja lhoh. Nah sisanya? Ada yang masih mengerjakan, mengoreksi lagi pekerjaannya, tidur, menggambar, dan lain-lain.

Nah, mungkin karena mereka juga bosan menunggu dan merasa jawabannya sudah final akhirnya mereka asyik ngobrol dengan temannya. Pelan-pelan saya ajak bicara mereka.

“Mas, Mbak silahkan ditahan dulu ngobrolnya. Koreksi lagi pekerjaannya.”
“Sudah kok kak,” jawab salah satunya.

Lalu mereka kondusif namun, beberapa menit berselang obrolan dengan teman kembali berlanjut dengan cukup keras.

“Mas, Mbak, di USBN nanti pengawasnya dari sekolah lain lho. Mau diperingatkan atau tenang?”
“Tenang kak,” jawab mereka serempak.
“Pinter, Cirro Cumulus bisa kok mengerjakan dengan tenang.”

Kring... kring... kring... kring

Akhirnya mereka pun tenang hingga bel keluar ruangan berbunyi.

“Tuh kan Cirro Cumulus hebat bisa tenang sampai bel keluar berbunyi.”
“Hehe iya kak makasi udah diingetin, doain kita lulus dengan memuaskan ya kak.”
“Iya pasti, aamiin.”

Akhirnya usai mendampingi kelas 6 tryout, pulanglah saya menuju kelas saya yaitu kelas 2 hehe. Kebetulan saya diberi kue cookies yang cukup banyak dari admin kemudian saya tawarkan  ke anak-anak karena sepertinya mereka kurang kenyang dengan bekalnya hehe. Dan setelah perut kenyang alias lambungnya nyaman Finnaly, I Get The Right Time deh. Merekabisa fokus sambil saya ingatkan kembali kesepakatan kelas. Lanjut ke sedikit menyampaikan materi tentang waktu sebelum pulang.

Pukul 10.45 nih waktunya pulang. Kami mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdallah dan doa penutup majelis. Nah, ternyata yang piket hari ini banyak yang tidak berangkat karena acara ataupun sakit.

“Temans, yuk bantu wira dan kaka.”
“Okay kak.”

Akhirnya mereka saling membantu temannya melipat karpet dan beberes kelas.

“Waah, keren Alto Cumulus saling membantu temannya. Hati-hati pulangnya.”
“Daa Kak Rosa.”

Alhamdulillah, mereka sangat nice hari ini hehe. Nilai yang didapat untuk pelajaran hari ini adalah KISS, choose the right time, jelas dalam memberikan pujian, dan ganti perintah dengan pilihan.

See you di game level hari berikutnya.

#hari2
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Rabu, 27 Maret 2019

Game Level 1 - Komunikasi Produktif


Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillah, pada hari ini saya dapat mengerjakan game level 1 hari pertama dengan keadaan sehat walafiat. Namun, ternyata ada sedikit tantangan hari ini, ya. Di awali dengan family forum yang kami lakukan pagi ini. Ada pakde, budhe dan saya. Ya, kebetulan saat ini saya yang berdarah asli Semarang sedang merantau ke Salatiga. Saya sudah mengajar di School Of Life Lebah Putih Salatiga sejak November lalu. Dan di rumah Bank Sampah Wares ini kami hanya bertiga dengan segala kesibukan yang melalu lalang. Nah, kali ini family forum kami terjadi di pagi hari karena kebetulan saya sedang libur sekolah hihi, pun budhe dan pakde yang berangkat rapat pukul sembilan jadilah ngobrol santai sambil nge-teh di pagi dingin ini. Oh ya, saya jadi lupa.

Mengenai tantangan di pagi hari tadi hmmm.  Jadi ketika saya akan mendokumentasikan tantangan 10 hari ini nih. Tilut...tilut...tilut, handphone saya berbunyi. Ternyata ada whatsapp masuk, dari siapa ya? Coba saya buka. Begitu buka langsung sedih, ada ladies member my group yang mau mengundurkan diri dari Bunsay karena kesibukkanya yang sangat padat. Akhirnya saya tunda dulu lah pekerjaan saya. Saya ingin menyemangati dan memotivasi beliau agar terus berjuang, sebab “Nggak Ada Loe, Nggak Rame!”. Memang awalnya pasti berpikiran berat seperti saya kala itu. Tapi saya berkata pada diri saya “Do this challenge according to your abilities, Ca!”. Dan di saat merasa sibuk banget tapi waktu berjalan cepet banget saya berkata pada diri sendiri “Lets’s Finish, Bismillah!”. Bismillah juga, semoga si kakak cantik ini tetap stay dan berjuang terus bersama kami aamiin.

Lanjut...

Kembali ke tantangan 10 hari, ya dan dimana ini adalah perdana di Game Level 1 atas materi komunikasi produktif. Saya mencoba melaporkan dan mendokumentasikan akan habits yang akan dibangun bersama keluarga. FYI, keluarga ini mungkin bisa dibilang keluarga yang sangat sibuk. Sehari-hari budhe bekerja menjadi seorang PNS di Kelurahan Kupang Ambarawa. Berangkat sangat pagi, pulang di sore hari, terkadang jikalau rapat, budhe akan pulang malam. Atau bahkan melatih pembuatan kerajinan daur ulang sampah kemanapun, terkadang di rumah maupun ke luar rumah. Pun pakdhe juga sangat sibuk. Sehari-hari beliau selain menjadi pencetus Kampung Iklim Salatiga yang banyak tamunya, juga memiliki usaha eggroll dan snack. Apabila sudah musim pesanan sampai tidak ada waktu untuk tidur hihi. Ketika sudah pukul 18.00 maka sepilah rumah ini. Semuanya akan masuk kamar dan beristirahat hingga sempat tak ada waktu untuk berkomunikasi.

Nah hari ini kebetulan di cuaca yang adem-adem gitu budhe berangkat rapat di Ungaran agak siang berbarengan dengan pakde yang akan rapat juga ke gedung DPR. Right time tuh, kami sempatkan buat ngobrol sambil nge-teh. Budhe yang lagi asyik buat taksiran harga eggroll dan pakdhe yang sedang ngemil akhirnya saya ajak ngobrol “Dapat pesanan berapa pakde?”, dari obrolan awal seperti itulah kami akhirnya banyak ngobrol dan berkomunikasi mulai dari budhe yang menjelaskan cara memberi harga eggroll disesuaikan dengan harga bahan. Kemudian pakde yang bercerita tips agar eggroll-nya rasanya enak dan khas itu bagaimana, dsb. Sesekali sambil mendengarkan beliau berdua ngobrol saya memakan eggroll buatan pakde. Lalu apa setelah itu? Mengapresianya, tepat! Emang deh eggroll buatan pakde itu khas sekali dibanding eggroll-eggroll yang pernah saya makan. Kami bertiga saling berkomunikasi sampai akhirnya masing-masing dari kami berangkat rapat. Pun saya yang juga rapat di dinas pendidikan hehe.

Hari ini saya belajar untuk membangun kehangatan berkomunikasi, memilih waktu yang tepat untuk berkomunikasi dan mengapresiasi. Insyaallah setiap saat dan setiap hari saya akan terus belajar.

Yeaay alhamdulillah, Good Job Oca. Tunggu cerita saya selanjutnya.

#hari1
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Senin, 25 Maret 2019

Oleh-oleh Temu Pendidik Nusantara 2018

Oleh-oleh TPN 2018 (Coaching)

Hai teman, pada kesempatan kali ini saya akan bagi ke teman-teman semua oleh-oleh Temu Pendidik Nusantara 2018 yang diadakan di Jakarta, 25-27 Oktober 2018 lalu.

Gerbang pertama adalah membahas tentang personalisasi mengajar nih. Okay kalau di Personalisasi Mengajar ini beberapa point:

Memanusiakan hubungan
Memelihara konsep
Membangun keberlanjutan
Merdeka belajar

Saya akan bahas point pertama dahulu yaitu, Memanusiakan hubungan. Kalau dihubungkan dengan coaching ini bahwa orang dengan orang lain ini agar hubungannya bisa terjalin dengan baik maka harus "nge-wong-ke" orang.

Coaching itu hubungan kemitraan dengan individu yang dibangun secara kreatif untuk memaksimalkan potensi personal dan profesional dirinya.

Yang namanya coaching itu membuat seseorang mengenali dirinya. Ketika kenal dirinya maka dia tau potensinya. Ketika dia tau potensinya, dia tau strategi yang pas untuk memaksimalkan potensinya. Karena dia gak biza memakai cara orang lain.


Alur Percakapan Coaching (iGrow)

Intention (niat yang ada)
🌹seberapa penting ini bagi kamu?
🌹apa yang membuat sangat penting

Goal (tujuan)
🌹apa yang kamu inginkan 3 bulan ke depan?
🌹apa yang mendorongmu untuk meraihnya?

Reality (kenyataann)
🌹bagaimana situasi kamu sekarang?
🌹apa yang jadi tantangan?

Option (pilihan, ide)
🌹apa ide kamu selanjutnya?
🌹apa yang perlu dipersiapkan?

Way forward (rencana tindakan)
🌹apa langkah selanjutnya?
🌹siapa yang kamu harapkan membantumu?

Tahukah George Mourinho? Kalau dia datang ke Indonesia. Trus dia bilang ke PSSI "coba kumpulin pemain2mu aku ingin melatih mereka". Si PSSI ini akan ngasih pemain yang bagus dan punya potensi atau jelek?. Pastinya yang punya potensi dan mau dilatih.
Kita melihat orang jangan dari masalahnya, tapi dari potensinya

Saat kita meng-coach orang lain berarti kita mendengarkan.
Ada 3 hal yang membuat anda tidak mendengarkan orang lain.
🐫assumption
🐫judgment
🐫association

Seorang coach harus mendengarkan dengan RASA
Receive
🌹dengarkan, simak, tangkap kata kunci

Acknowledge
🌹hargai, kontak mata, memberikan ruang untuk si coachee menyelesaikan ceritanya

Summarise
🌹meringkas, memparafrasekan

Ask
🌹gali lebih dalam dengan mengajukan powerful question

Powerful question itu diawali dengan
🌹apa
🌹bagaimana
🌹siapa
🌹kapan
🌹dimana
🌹seberapa

Pertanyaan powerful
🌹apa yang jadi hambatan?
🌹apa penyebabnya?
🌹bagaimana menurut kamu?
🌹bagaimana kamu memahami topik ini?

Bagaimana? Menantang bukan? Siap untuk meng-coaching?

Minggu, 24 Maret 2019

Potret Abu-Abu

Oleh : Elvrida Rosalia Indraswari

“Andainya engkau rembulan sinarmu terhalang awan apa yang kau rasa?” ucapku dalam hati.

Angin malam memeluk sunyi, malam ini aku sampai tak melihat rembulan dan matahari saling jatuh cinta. Aku tak tahu, banyak bangku kosong. Mungkin semua orang tengah bahagia hingga tak ada yang merenung di tempat sedamai ini.

Duduk di tempat yang cukup sunyi, dengan hati yang juga tak berteman. Menatap langit Kota Lama. Terdengar suara gemerisik, kupikir langkah seseorang. Ahk, mereka bahagia, aku tidak! Ternyata hanya pepohonan yang berbisik. Sesekali usai menghela napas, ku kembali memandang potret itu. Dua kaula yang saling melukiskan wajah bahagia. Jika kadang tak kuat, rasanya ingin kurobek pula.

“Keyna, sedang apa kau di sini? Kau, masih menyimpan fotonya?”

Seseorang berbaju lurik menyapaku. Ternyata Ken, sahabat karibku. Langkahnya tenang menghampiri dan coba menyeka air mataku dengan kedua tangannya. Sudah empat tahun ini tangan itu yang menyeka air mataku.

BRESS

“Ayo kita cari tempat berteduh,” ucapnya sambil memayungiku dengan jaketnya.

Kami berteduh di sebuah halte. Sambil masih terus menggigil, Ken memegang hangat tanganku. Mataku yang semula basah dan sembab, kini berkurang semenjak kehadiran Ken.

***

“Maaf aku tak sanggup memberitahumu. Aku juga sakit mendengar kenyataan ini. Aku tak bisa membantah ibuku. Kamu tidak akan mengerti budaya kami. Apalagi usia kita? Seumuran. Ibu memintaku untuk mencari yang seusia dengan adikku”.

Kalimat itu membekukan hatiku. Seketika rubuh impianku di bulan Juli. Aku menatapnya penuh kekecewaan. Napasku terengah-engah dibalut tangis yang mulai mengaburkan ucapanku.

“Sudah berapa lama kau membuat ikatan dengannya?” semakin lirih hingga nyaris tak terdengar.

“Satu bulan ini, maafkan aku. Maaf! Percayalah aku tentunya ingin bersama denganmu.”

BRUKK

“Pergi dari sini, pergi aku bilang!”. Tangisku pecah, aku tidak tahu kenapa kepalaku terasa begitu berat. Seluruh badanku gemetar hingga tak kuat melanjutkan langkah. Dari balik pandangan yang mulai buram, samar-samar aku melihat seseorang menuju kepada ku. Ketika cahaya dari sorot mataku mulai padam. Langkahnya semakin cepat menghampiriku.

“Keyna...Keyna! aku sudah menangkapmu. Ya ampun badannya panas.”

Ken, aku memang seperti tak sadar. Tapi aku masih tetap bisa mendengar kekhawatiranmu kepadaku. Dia terus memegangi tanganku di atas motornya. Sesekali berdoa agar aku tak kenapa-kenapa.

*

“Om?”

“Iya, masuk saja Ken. Keyna sudah bangun kok.”

“Key, kamu sudah lebih baik? Bukan kah aku sudah berkata bahwa Salman menyembunyikan sesuatu Key.”
 
Aku menghela napas panjang. Ada sesuatu yang tak terucap, beku wajahku. Tapi tak mungkin Salman meninggalkanku hanya karena pola pikir ibunya, bukan? Entahlah.

“Aku ingin melihat Salman,” ucapku dalam hati lirih.

Masih tetap terus menggenggam potret itu. Ken memelukku kembali. Tapi aku tetap diam kosong. Hingga akhirnya Ken keluar dari kamarku.

***

Cukup lama kami menanti hujan ini berhenti, ya. Masih tetap di halte, di sebuah jalan yang sunyi.

“Key, lihat aku. Kamu berhak bahagia. Mana Keyna ku yang dulu? Manis, ceria, dan pintar. Biarkan dia pergi dengan pilihannya. Kelak, akan ada pangeran tampan dan baik hati yang akan menjemputmu dengan kuda putihnya.”

Hatiku, Ken. Selalu ada untukku, kata yang keluar dari mulutnya mendamaikan. Potret itu, ku robek sudah bertepatan dengan redanya hujan.



#RUMBELLMIPS
#TANTANGANTEMA2
#CERPENALURMAJUMUNDUR