Selasa, 30 April 2019

Melatih Kemandirian - Game Level 2 Hari Keenam

Assalammualaikum readers,

Memang capek sih jadi anak rantau yang banyal acara di Semarang hehe. Jadi sering bolak balik Salatiga Semarang. Tapi tak apa, karena ku bahagia menjadi seorang activator :D.

Dan sebelum ke kembali ke Semarang, seperti biasa aku menjalankan kewajibanku dalam mengajar di gottazone broadcast bersama Kak Totik. Ku memang sangat menyukai dunia komunikator. Bahkan dari hasil ST30 ku, strenght terkuat ku adalah Communicator. Dan hari ini ku asah lagi skill ini.

Di pertemuan broadcast terakhir di semester ini kami mengajarkan kepada anak teknik dasar MC menggunakan suara Pic Alto. Susah susah gampang sih mengajarkan ke anak-anak hehe, tapi mereka tetap semangat lho. Itu yang bikin ku sukak :D.

Mempunyai suara Alto adalah anugrah bagi seorang Oca. Semenjak di awal kuliah, Oca selalu mewakili Fakultas dalam paduan suara di bagian suara Alto. Dan di beberapa kesempatan Oca juga sering banget nge-MC dimana suara Pic Alto ini memang bener-bener membuat pendengar dan audience terpukau hihi.

Nah itu dia skill yang aku latih hari ini readers. Sampai jumpa di hari ketujuh.

#hari6
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Senin, 29 April 2019

Melatih Kemandirian - Game Level 2 Hari Kelima

Assalammualaikum Readers,

Masuk setengah hari dari tantangan 10 hari game level 2 alias kita sudah memasuki hari kelima nih. Bagaimana, sudah semakin terbiasa ca? (tanya ke diri sendiri hehe). Alhamdulillah semoga semakin meningkat yak. Ganbatte!

Ngomong-ngomong soal melatih kemandirian readers, sebagai anak rantau aku merasa memang terasa lebih mandiri daripada dulu saat tinggal di Semarang bersama orangtua. Ya, tinggal di rumah budhe sendiri dan bukan di kos tidak semerta-merta membuatku  bersantai ria setiap harinya. Seperti readers ketahui bahwa aku anak rantau yang selalu pulang setiap satu minggu sekali. Hari Minggu lalu setelah acara arisan keluarga dan tepat pukul 14.00 aku bertolak menuju salatiga lebih awal dari biasanya. perjalanan Semarang Salatiga ku tempuh menggunakan bus selama 2 jam. Dan tepat pukul 16.00 sampailah aku di rumah budhe.

Jika di hari biasanya aku akan langsung istirahat, maka hari ini BIG NO hehe. Pukul 19.00 nanti akan ada pertemuan RW di rumah budhe dan aku lantas membantu memasak untuk jamuan pertemuan nanti. Dan setelah melakukan pembahasan RW cukup lama maka selesailah acara tersebut. saat aku berjalan menuju dapur.

“Apa ini banyak banget cucian piringnya kayak orang habis nikahan.”

Antara ingin masuk kamar lagi dan mencuci besok pagi atau mencicil malam ini. Rasanya badan terasa capai sangat. Tapi dalam hati berkata, jika tidak ku cicil malam ini maka besok akan lebih capai. Yasudah akhirnya aku cicillah mencuci gelasyang segitu banyaknya terlebih dahulu. Ku tengok jam sudah sangat malam dan besok aku masih harus mengajar. Akhirnya ku putuskan melanjutkannya esok. Tidurlah aku dengan nyenyak.

Happy Monday,
Hari ini anak-anak kelasku pulang seperti biasa pukul 14.00. Di saat jam menunjukkan waktu makan siang, anak-anak yang piket lantas mengambil jatah makan kelas dan melayani mengambilkan makan teman-temannya. Sebelumnya aku selalu tak pernah lelah mengajak mereka briefing tentang mandiri dan bertanggungjawab mencuci alat makan mereka masing-masing. Dan setelah makan selesai anak-anak lantas mencuci alat makan mereka. tapi di suatu sudut aku melihat.

“Oh tidakkkk, ternyata tempat lauk kelas masih belum tercuci.”

Akhirnya kami saling mengingatkan kesepakatan kelas saat briefing. Anak-anak pun lantas mencuci alat makan kelas dan bergegas masuk ke kelas. Saat pulang dan sampai dirumah ku teringat sesuatu. Cucian piring hehe, awalnya agak lemas. Ahk tapi teringat anak-anak tadi. Aku saja mengingatkan mereka untuk melatih kemandirian. Pun aku seharusnya juga lebih mandiri dan tanggung jawab dong. Akhirnya ku selesaikan semuanya lantas ku mandi dan istirahat. alhamdulillah selesai sudah.

Nah itu dia pembelajaran yang ku dapat hari ini ladies. Sampai berjumpa dikisahku selanjutnya.

#hari5
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional  

Sabtu, 27 April 2019

Melatih Kemandirian - Game Level 2 Hari Keempat

Assalammualaikum readers,

Oca menyapa readers dari Semarang lagi nih sebelum balik ke perantauan.

Hari keempat yeaay!

Di tantangan sepuluh hari di hari keempat ini bertepatan dengan acara arisan keluarga yang ada di rumah budhe kedua ku. Apa yang paling dipersiapkan ketika akan arisan keluarga? Yaps. Makanan dan tempat. Dan pada edisi arisan keluarga di budheku ini menunya adalah Soto ayam. Jujur memang ketika di Salatiga aku tidak rutin memasak. Karena ketika pagi aku selalu sibuk membersihkan rumah yang sebesar itu, memasak air untuk teh hangat, mencuci piring yang sebanyak itu (sebab budhe dan pakde membuka catering dan cake). Kadang aku hanya bisa masak di sore hari. Pun kadang budhe telpon

"Nok, gausah masak ya. Ini budhe dapat nasi plus sayur lauk banyak dari kantor."

Dan yang paling lucu lagi adalah sebab rumah ini hanya dihuni oleh 3 orang yang susah makan hehe. Pakde makan pun cukup sekali karena takut gendut. Kalau budhe makan di rumah jarang karena di kantor selalu banyak rapat. Dan kalau mbakku daei Jogja pulang sama aja, jarang makan karena takut gemuk. Hmm begitulah keluarga ku di sini hehe.

Tapi aku ingin membiasakan diri memasak!

Masak sih bisa. Yang sulit memang membiasakannya hehe. Dan selama dua hari ini di Semarang aku belajar membiasakan diri untuk memasak. Apalagi hari ini yang ada acara besar. Aku lantas menawarkan bantuan ke budhe untuk mengambil peran di masak-memasak ini hehe.
Memang sih tidak terlalu banyak menu yang agak kompleks memasaknya tapi juga jadi tantangan sih karena jumlahnya banyak.

Ya aku berharapnya dengan titik balik ini aku bisa terbiasa memasak apalagi waktu di Salatiga (meskipun orang serumah pada gak doyan makan hehe).

Oke baeklah ini ceritaku melatih kemandirian di hari ini readers. Terimakasih sudah membaca. Sampai jumpa di hari selanjutnya yeaay.

#hari4
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
@intitute.ibu profesional

Jumat, 26 April 2019

Melatih Kemandirian - Game Level 2 Hari Ketiga

Assalammualaikum readers,

Tidak terasa sudah hari ketiga di Game Level 2 yup. Ya, Melatih Kemandirian. Dan readers, hari ini aku mengerjakan tugas ini di Rumah Sakit. Tepatnya di Ruang anak RS Kariadi Semarang. Sebab ku di sini adalah menengok keponakanku yang sedang sakit dan berencana akan di operasi hari ini. Nah, sewaktu di ruangan, ayah Zizi sempat bercerita tentang BPJS dan biaya yang dikeluarkan semenjak Zizi masuk RS.

Dari hal tersebut aku mulai berpikir tentang manajemen keuanganku dengan suamiku kelak akan seperti apa?

Aku teringat akan diskusiku dulu dengan Kak Enes sewaktu briefing siang. Bahwa kita harus mencatat segala pengeluaran kita dari hal yang pokok dan sekecil-kecilnya seperti ongkos untuk naik gojek, pergi mengunjungi tempat wisata atau bahkan hal-hal yang mungkin tidak terduga. Dan hitunglah dengan jumlah uang yang ada pada tangan kita. Bukan uang yang tidak ada di tangaan kita.

Maka sambil menunggu Zizi di ruang anak, aku sambil menulis jumlah pengeluaranku selama satu bulan dan gaji yang aku terima. Sedetil-detilnya aku berusaha menuliskan agar tidak Besar pasak daripada tiang.

Alhamdulillah di setiap bulanku aku masih bisa menyisakannya untuk ku tabung. Curhat sedikit ya readers. Tabunganku ini adalah untuk mewujudkam mimpiku sekolah lagi di Sekolah Guardian Angel Next Edu nya Pak Munif Chatib. Semoga kelak aku bisa sekolah di sana aamiin.

Nah itu tadi pembelajaranku hari ini tentang melatih kemandirianku mengasah skill mengatur keuangan readers. See you on next story.

#hari3
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
@intitute.ibu.profesional

Melatih Kemandirian - Game Level 2 Hari Kedua

Assalammualaikum readers

Curhat dikit dulu yeee,

Hari ini sekolah kami kedatangan tamu dari Swiss. Beliau merupakan rekan dari pemilik sekolah kami. Anak-anak seneng banget kalau kedatangan tamu bule-bule gitu. Dan pertanyaan yang pertama di lontarkan oleh salah seorang anak adalah "Kakak, apakah kita boleh salim lalu meminta keju?". Di benak saya bilang "Hah? Keju?". Dan ku baru sadar oh iya ya kan Swiss negara penghasil keju hehe. Ada-ada saja anak--anak. Seperti biasa ini hari yang melelahkan. Ini aja aku buat game level 2 langsung setelah turun dari bus lho hehe #curhatlagi. 

Hari ini kita pasang-pasang lampion nih. Anak-anak sebelumnya dikasih wejangan dulu buat mandiri menyelesaikan lampion dan memasangnya sesuai kehendaknya. Dan akhirnya jreeeennnggg... lampion berwarna warni sudah terpasang di atas dengan indah.

Usai lampion dibereskan, selanjutnya adalah membuat kostum pawai feel in egypt. Baeklah aku mencoba untuk menyelesaikannya sendiri karena aku tahu kakak-kakak yang lain pasti juga sibuk. Setelah keasyikan tereeeettt aku lupa bahwa sore ini anak-anak tampil di radio. Biasanya sih pada jam 3 seperti saat tadi aku akan nebeng arum sampai terminal untuk pulang ke Semarang. Tapi aku ingin mandiri dan tidak ingin selalu nebeng hehe. Akhirnya ku pesan gojek dan sampai di Zenith. Aku terbiasa mengajak anak-anak untuk ke Zenith. Selain anak-anak tentunya aku juga berusaha untuk semakin meningkatkan skill public speaking ku. Sebab, ku tahu bahwa public speaking itu penting banget apalagi untuk seorang guru. Alhamdulillah acara lancar dan ku pulang ke Semarang juga dengan lancar.

Yeaaayy, hari ini belajar mandiri buat pergi-pergi sendiri pakai transportasi yang melalu lalang dan memgasah skill public speaking. Sampai jumpa di cerita selanjutnya :D


#hari2
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Rabu, 24 April 2019

Melatih Kemandirian - Game Level 2 Hari Pertama

Assalammualaikum readers,

Alhamdulillah Game Level 1 sudah terlewati dan ku sudah mendapatkan badge YE (You're Excellent). Hore... hore... hore... hore! Hehe :D
Semoga semakin belajar untuk jadi Ibu Profesional aamiin.

Nah, di hari Kamis, 25 April 2019 ini Oca akan sharing cerita hari ini tentang Melatih Kemandirian. Yaps, materi di Game Level 2 ini adalah tentang melatih kemandirian anak. Anak? Hehe. Kalau untuk kelas Pra nikah ini sih subjeknya adalah kita sendiri, sebab kita kan anaknya orangtua kita hehe.

Melatih Kemandirian...

One week one skill hehe. Kali ini ku akan sedikit sharing tentang critical thinking skill yang ku latih hari ini. Nah readers, kebetulan minggu ini adalah minggu-minggu sibuknya para kakak fasilitator. Kenapa sibuk? Iya hehe karena minggu ini adalah minggu deadline pengumpulan soal PAS (Penilaian Akhir Semester). Di sekolah kami, beberapa kelas rendah memiliki satu kakak kelas dan satu kakak pendamping. Untuk kelasku memang belum. Terkait pembuatan soal PAS, ini memang merupakan tantangan bagi seorang guru baru sepertiku. Aku harus membuat 15 soal pilihan ganda, 10 soal isian dan 5 soal uraian. Dan kesemuanya itu berbentuk HOTS (High Order Thinking Skill) alias berpikir tingkat tinggi. Nggak kayak soal zamanku dahulu soalnya hehe.

Sebagian kakak fasilitator membuatnya setengah, kemudian meminta bantuan kakak pendamping untuk menyelesaikannya. Dengan segala kesibukanku kadang aku merasa lelah. Apalagi bulan ini banyak menjadi panitia event baik di Salatiga maupun Semarang. Namun, aku berusaha tetap mandiri menyelesaikannya sendiri. Membuat soal berpikir tingkat tinggi ini. Mencoba mencari good moment dan good place untuk fokus menumbuhkan ide soal berpikir tingkat tinggi. Dan dari cicilan kemarin, ku selesaikannya hari ini.

Alhamdulillah pukul 10.00 selesai sudah 6 paket soal PAS untuk anak-anak kelas 2. Tahap selanjutnya adalah masuk ke seleksi silang.

Hari ini aku belajar untuk mengasah critical thinking skill ku yang ku tuangkan dalam bentuk-bentuk soal PAS. Pun dalam pengerjaannya ku berusaha menyelesaikannya sendiri karena ini adalah tanggung jawabku.

Yeaay, selesai sudah game level 2 perdanaku. See you on next story :D

#hari1
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Kamis, 18 April 2019

Aku Sang Dewa yang Jatuh Cinta

"Namaku Claura, Sang Dewi bunga. Siapa kau?" ucapnya manis.

Ya, itu kali pertama aku menggenggam tangannya secara sengaja.

Namaku Aires, Sang Dewa bulan. Aku telah jatuh hati padanya sejak pertama kali melihatnya. Claura, matanya diselimuti pelangi yang pancaran cahayanya tegas membinarkan siapapun yang melihatnya. Perangainya indah, bibirnya bak merekahnya bunga mawar di musim semi.

"Bolehkah aku memiliki wanita yang seindah dirimu?" ucapku dalam hati.

Aku melihatnya berjalan dan tertawa di hamparan rumput Andromeda. Sesekali Claura menari dan tersenyum di antara kumpulan bunga yang sedang mekar. Ahk, sungguh memukau!

"Ayo kemari, Brian! Hahaha," ucapnya sambil melambaikan tangan gemulainya.

Layu!

Hatiku seakan layu. Claura, bolehkah kau ambilkan kepingan hati ini dan menjadikannya utuh? Atau bisakah aku menjadi Brian? Sang Dewa angin yang berhasil merebut hatimu? Ataukah aku salah mencintai seorang wanita yang telah bertuan?

Pulanglah aku dengan binar mata yang mulai redup. Di tempat tidur kecilku aku lantas berbaring sambil menatap jagat raya.

"Claura, andai engkau yang menemani malamku."

Terkadang aku lelah hanya berandai saja. Aku memang mencintaimu, tapi aku tak kan memisahkanmu dengan orang yang engkau cintai. Ketahuilah aku hanya ingin bersamamu meskipun hanya sekejap saja.

Ternyata bayangmu terus menari-nari sampai membuatku hampir gila. Ku paksa diriku untuk tersadar. Ahk, aku keluar saja!  Aku putuskan untuk merasakan angin malam. Ku rasakan pikiranku makin tenang. Tiba-tiba mataku berbinar, damai ku rasakan dalam jiwa. Melihatnya, Claura. Berjalan sendiri di bawah cahaya bulan yang ku kendalikan.

"Tidak!!! Claura!" teriakku cukup kencang.

"Aaaaaaaaaaaaa."

"Tenang, aku sudah menangkapmu."

Tangannya ku peganginya erat, sambil berusaha menariknya dari atas tebing. Aku lantas menggendongnya menuju aster, salah satu bunga terindah di padang rumput Andromeda. Seakan aku ingin malam ini berhenti sejenak. Claura, bermimpikah aku? Menggendong dan melihat mata indahmu dari dekat. Bulan, maafkan aku menghentikan dan memperpanjang waktu binarmu. Karena aku masih ingin menemani dan bercengkrama dengannya. Ya, hanya malam ini saja.

"Namaku Claura, Sang Dewi Bunga. Siapa kau? Terimakasih sudah menolongku."

"Ya, aku sudah tahu Claura sejak lama. Namaku Aires, Sang Dewa Bulan."

"Senang bertemu denganmu Aires," ucapnya sambil tersenyum padaku.

Benar jika Sang Dewa Angin jatuh hati padamu. Sorot matamu mendamaikan. Indah kata-kata yang terucap darimu menentramkan, Claura. Sampai cukup lama kami bercengkrama, hingga tak terasa aku sudah tak bisa cukup lama lagi mempertahankan bulan untuk terus bersinar. Karena aku harus segera mempersilahkan mentari tuk datang.

"Aires, kemarilah ayo! Aku kenalkan kau pada kekasihku."

"Emm, baiklah Claura," ucapku lirih.

"Brian, perkenalkan ini Aires, Dewa Bulan. Dia yang menolongku ketika aku terjatuh di tebing."

Aku menjabat tangan Sang Dewa Angin tanpa ada sedikitpun rasa untuk merebut Claura darinya. Brian, memang pantas mendapatkan wanita seperti Claura. Aku paham.

"Terimakasih Aires atas pertolonganmu. Maukah engkau menikmati jamuan dari kami?" ucap Brian ramah.

"Terimakasih Brian atas tawarannya. Tapi maaf aku harus segera pergi. Mungkin di lain waktu kita dapat berjumpa lagi."

Aku lantas berpamitan. Menengok ke arah Claura untuk terakhir kalinya. Kelak aku akan lepaskan rasa yang ada padanya. Aku bahagia telah melewati semalam bersamanya. Itu sudah lebih dari cukup.

Cinta, ya. Bahagia ketika melihat orang yang dicintainya bahagia. Claura, terimakasih sudah memberi kesempatan untuk bersemi di hati ini.

Rabu, 17 April 2019

About Ayam

"Ayamnya kan nggak bisa baca, ya gakpapa dia main ke sini"

Begitulah ungkapan salah seorang anak laki-laki di kelasku.

Kelas Alto Cumulus merupakan kelas yang terbuka, sama seperti kelas 3 dan 1. Tahu siapa yang datang pertama kali di pagi hari ke kelas kami? Ya. Ayam yang datang pertama kali. Sebenarnya sekolah kami tidak memelihara ayam. Namun, ayam tetangga memang sering jalan-jalan ke sekolah kami. Kalau kata anak-anak kita harus menjaga peri ke-ayam-an. Haha lucu ya mereka.

Kalau dari sudut pandangku, anak-anak Alto Cumulus adalah yang paling mencintai hewan-hewan yang ada dan berjalan-jalan di sekolah. Sebelum si ayam. Sudah datang si kucing duluan lho. Mereka sangat menanti waktu dimana akan memberinya makan "wishkas". Nah, kalau si ayam ini terkadang diberi makan sisa bekal mereka.

Pernah suatu ketika si ayam jalan-jalan ke halaman kami saat anak-anak akan pulang dan melipat karpet. Masuklah si ayam dengan lenggak lenggok seperti model di atas catwalk. Terdengarlah suara. Sontak anak-anak langsung melihat ke arah si ayam.

Ahk! Ternyata si ayam buang kotoran di latar.

Berbagai macam ekspresi terpampang dari masing-masing anak. Ada yang marah, cemberut, risih, macam-macam. Sampai seorang anak berkata "Ayamnya kan gabisa baca, ya gakpapa dia main kesini."

"Ihh tapi itu jijik tahi ayamnya."
"Yaudah ayok kita bersihin, kamu tu marah-marah sama ayam," ucap anak laki-laki tadi.

Memang benar juga kan bahwa ayam kan nggak bisa baca hehe. Mereka jalan-jalan terus buang kotoran seenaknya hehe. Nah, salah satu yang ku pelajari pula dari tingkah lucu anak-anak Alto Cumulus adalah mereka fokus pada solusi, ya seperti tadi "yaudah ayok kita bersihin". Anak kelas 2 aja bisa begini. 😁

#challengerumbellm
#merangkaikata

Sabtu, 06 April 2019

Game Level 1 Hari Kesepuluh

Bismillahirrahmanirrahiim

Hey tayo..hey tayo.. dia bus kecil imut, melaju, melambat hehe. Okay aku buat  game level day 10 ini di lokasi wisata nih ladies. Yups, sekarang ini aku lagi jadi tour guide di Yogjakarta. Tepatnya di Pantai Goa Cemara dan Malioboro . Dalam keadaan lumayan ngantuk aku sih. Ya jelaslah hehe, tidur cuma 3 jam doang teruz langsung mandi cuss berangkat.

Jadi guide emang bukan pengalaman pertamaku, aku sering menjadi guide di beberapa event dan di beberapa daerah. Jadi guide pastinya duduknya di sebelah driver dong hehe. Di belakang saya duduk seorang ibu bernama Supriyanti. Nah ternyata beliau ibu supervisor alias "emaknya" line. Sempet ngobrol-ngobrol sama Bu Yanti hehe. Kan guide yang baik harus membangun komunikasi dengan anggotanya hehe.

Ku ngobrol dengan Bu Yanti menyesuaikan sih pakai bahasa krama alus soalnya beliau kan seusia ibuk. Eye contact dan kaidah 7-38-55 tentunya penting digunakan saat berkomunikasi. Dari penerapan ini maka komunikasi berjalan lebih produktif dan beliau juga merasa dihargai.

"Lha mbak Rosa jurusan apa dulu kuliahnya?"
"Saya PGSD ibuk, tapi sekarang sampun ngasta di sekolah Salatiga."

Akhirya berdiskusilah kami mengenai kampus, jurusan dan pilihan universitas untuk anak bu Yanti hehe.

Emmm sampai di sini dulu yak. Yeaay gak terasa hari ke -10 nih uwaawww cepet yak. Alhamdulillah. Terimakasih diri dan semangat Oca (nyemangatin dan thanks to diri sendiri hehe)

#hari10
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Kamis, 04 April 2019

Game Level 1 Hari Kesembilan - Komunikasi Produktif

Bismillahirrahmanirrahiim

Waaahh udah hari Jumat nih. Ku suka kalau hari Jumat, soalnya sehabis pramuka aku bisa langsung pulang ke Semarang yeaay :D.
Nah seperti biasa hari ini diawali dengan sholat Dhuha di kelas masing-masing.

Sehabis sholat lanjut deh ke lapangan buat senam padahal aslinya sih dance hehe. Anak-anak suka banget sih sama musik dance dan zumba gitu lebih energic dan ceria. Wah udah pada seger setelah senam lalu lanjutlah ke  sesi masing-masing yaitu penilaian Kelas Bintang Kriya and Art yeaay. Kebetulan aku adalah manager kelas bintang kriya and art nih. Biasanya aku didampingi oleh Bunda Yusie, tapi untuk hari ini aku didampingi oleh rekanku Kak Arum. Kali ini kami fokus pada penilaian art setelah beberapa waktu lalu mengambil nilai atas kriya. Nah anak-anak kriya and art ini terdiri atas 2 kelas yaitu beberapa dari kelas 1 dan kelas 2. Kakak sudah menyediakan cat air dan spidol berbagai macam warna. Anak-anak boleh memilih ingin memakai spidol atau cat air.

Nah, tema gambar hari ini adalah "Everything that I love in School of Life Lebah Putih". Sebelum memulai  berkreasi dengan warna, anak-anak kami ajak ngobrol dahulu tentang tema kali ini.

"Kakak, boleh gambar kakak yang ada di sini, aku cinta semua kakak. Soalnya semua kakak baik."
"Waah boleh banget mbak, pasti keren gambar temen-temen."
"Are you ready?"
"Yessss."

Yeaay anak-anak langsung cuss berkreasi dengan gambar mereka. Ada yang menggambar mengenai kakak guru yang mereka sayangi, kegiatan yang ada  di Lebah Putih, lingkungan di Lebah Putih, dan lainnya. Setelah menggambar teman-teman lantas take video dengan menceritakan gambar mereka tentang apa yang mereka sukai di Lebah Putih.

"Ayo mas,...satu... dua."
"Kak, aku belum tau mau ngomong apa."
"Mas K kan menggambar tentang learning journey. Nah boleh tuh mas K menceritakan kenapa sih kok suka LJ nya Lebah Putih. Mas K pasti bisa."
"Okay kak aku ngomong ya."

Akhirnya mas K dan teman-teman pun menyelesaikan challenge video nya dengan sangat keren:D

"Anak-anak kriya and art keren banget. Gambarnya penuh, warnanya graduasinya keren dan public speaking temen-temen makin meningkat."

Apreasi dan intonasi memang sangat mempengaruhi komunikasi produktif dengan anak. Alhamdulillah semakin membiasakan diri untuk berkomunikasi produktif.
Sampai jumpa di cerita selanjutnya. :D

#hari9
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Game Level 1 Hari Kedelapan - Komunikasi Produktif

Bismillahirrahmanirrahiim

Wah, udah hari ke-8 aja yak ternyata. Kamis manis, kamis manis... hari ini dapat jatah untuk ikut pembekalan pengawas USBN 2019 SD/MI nih. Dan by the way untuk kelasku hari ini akan diisi oleh temanku Kak Arum. Sehabis briefing dengan anak-anak maka berangkatlah aku dengan Kak Gita ke Gedung DPRD Salatiga. Sesaimpainya di sana aku langsung duduk manis dan mendengarkan pengarahan dari Kasi Kurikulum dan Dinas Pendidikan. Sesekali tengok jam waa ternyata masih lama ya, tapi rasanya sangat bosan. Sesekali aku melihat ke kanan kiri, kenapa ya banyak sekali yang malah tidak mendengarkan dan asyik ngobrol sendiri? Hm.
Akhirnya 3 jam pun berlalu. Pergilah aku meninggalkan Gedung DPRD Salatiga menuju RS Puri Asih. Hah? Rumah Sakit? Siapa yang sakit? ya, yang sakit adalah siswa kelasku. Sudah 4 hari ini dia dirawat sebab disentri.

"Mas Aesar, sakit apa mas? "
"Muntah sama berak-berak sakit perut," ucapnya pelan.
"Cepet sembuh ya, Alto Cumulus sudah kangen main sama mas Aesar."

Dia hanya mengangguk karena masih lemas dan hangat badannya. Kemudian sambil memijat kakinya Aesar, aku sembari ngobrol dengan ibunya.

"Jadi ini mulai masuk RS kapan bund?"
"Sehari setelah Learning Journey kak. Jadi dia langsung ngeluh perutnya sakit lalu tiba-tiba muntah dan keluar darah beraknya itu."
"Lha berarti hari ini mau di USG ya bund?"
"Iya kak ini masih menunggu dokternya."

Akhirnya setelah ngobrol cukup lama dengan bunda Aesar kami memutuskan pulang agar mas Aesar bisa beristirahat. Cuss, balik ke sekolah.

Setiba di sekolah ternyata waktu sudah hampir menunjukkan waktu adzan dhuhur. Kemudian anak-anak diarahkan Kak Arum untuk wudlu. Huaaaaaaa, suara tangisan terdengar sangat keras. Aku langsung lari menuju sumber suara. Ahk ternyata siswaku. Aku kadang gemash sendiri, karena anak ini yang sering menangis di kelas. Ku dekati dia, ternyata mulutnya berdarah. Lalu ku bersihkan darahnya. Ternyata giginya mau copot.

"Kelihatannya mau copot itu ya mas giginya yang berdarah? Maukah berbagi cerita dengan kakak?"
"Jadi tadi itu aku main silat-silatan sama si A kak. Tapi kan gigiku oglek tu. Lha tangannya si A kena gigiku trus akhirnya berdarah, sakit terus aku nangis."
"Owalah seperti itu. Coba buka mulut sedikit aja. Kakak bersihin ya darahnya biar kumannya tidak ikut ketelen."
"Tapi aku gak mau makan ayam ya kak nanti gigiku sakit."
"Iya tidak apa, tadi bunda juga sudah matur sama kakak. Lain kali kamu harus hati-hati ya mas kalau main. Bermain yang aman dan tidak melukai siapa pun okay?"
"Iya kak."

Akhirnya si anak pun kembali diam dan bermain seperti biasa setelah darahnya sudah berhenti. Hehe ya namanya anak-anak ya... ada aja ceritanya. Dari sini ku belajar komunikasi produktif  baik dengan orang dewasa maupun anak-anak. Sama-sama menggunakan kaidah 7-38-55, kemudian eye contact dengan orang dewasa. Bagaimana dengan anak?  Ya, gunakan intonasi suara yang lembut dan ramah anak, serta fokus pada solusi bukan masalah. Sekian yes cerita saya hari ini. Sampai berjumpa hari Jumat daaaa :D

#hari8
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Selasa, 02 April 2019

Game Level 1 Hari ke-7 - Komunikasi Produktif

Bismillahirrahmanirrahiim

Libur satu hari, libur satu hari... hore... hore... hore... hore! :D

Waa alhamdulillah deh kemarin show di Cakra Semarang TV yang letakknya di Jalan Ngesrep. Jadi saya bisa pulang langsung ke Tambak Dalam. Cuss istirahat dan agenda pagi ini adalah maen ke rumah Mas Hasan. Ya, soalnya Mas Hasan baru saja operasi Polip di RS Elizabeth kemarin Senin. Belum bisa nengok ke RS alhasil nengoklah ke rumah deh sekalian silaturrahmi. Berempat kita pergi nih ke Bukit Panjangan Asri, saya, bapak, ibuk, dan Vita.

Sampaaiii....
Alhamdulillah sudah mendarat ke Bukit Panjangan Asri.
"Assalammualaikum budhe pakde," sambil mengetok pintu.
"Waalaikumsalam nok," lalu keluarlah Budhe, pakde, mas Hasan dan Mas Michael.

Sela beberapa menit akhirnya keluarlah camilan-camilan yang yummy uwaaw. Ada tahu bakso, tempe kripik sagu, kurma, cookies pastry dan lainnya. Sambil ngemil dan kumpul bareng kami ngobrol tentang banyak hal. Baru ngobrol tentang Salatiga lalu keluarlah mas Ali dari dalam kamar. Waah langsung ramailah jadinya pembicaraan. Ya, saya dan Mas Ali emang tipikal orang yang heboh sih kalau ngobrol hehe. Apalagi ketika membahas tentang makanan atau tentang cinta eaaa. Bapak, ibuk, budhe, pakde langsung saling menanggapi.

Memang terasa hangat ya kalau kita ngobrol dan bisa choose the righ time, apalagi kalau ngobrolnya pakai kaidah 7-38-55 sama intens eye contact kayak gini. Sekarang sudah hari ke-7 dan saya alhamdulillah semakin terbiasa berkomunikasi secara produktif. Awww seneng. Tunggu ceritaku hari ke-8 ya.

#hari7
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Game Level 1 Hari ke-6 - Komunikasi Produktif

Bismillahirrahmanirrahiim

We are We are School of Life Lebah Putih..We the best..We the best...Right right boom!

Yeaay hari Selasa ini, kami dari gottazone broadcast Lebah Putih diberi kesempatan untuk mengunjungi Semarang TV :D. Di sini kami belajar tentang sejarah pertelevisian, cara kerja tevelisi agar dapat kita nikmati tontonannya sehari-hari serta kami belajar show lho hihi.

Kami mempunyai waktu kurang lebih 40 menit untuk tampil nih. Opening diawali oleh presenter dari Semarang TV yaitu mas Umar dan Syarifudin. Setelah dipersilahkan kemudian ditawarkan kepada 3 anak broadcast untuk tampil pertama kali.

"Siapa dulu mas, mbak yang mau maju 3 pertama?"
"Ahk kamu aja dulu"
"Nggak kamu aja," mereka saling udur nih.

Padahal kalau di sekolah rebutan untuk tampil. Mungkin karena mereka agak nervous yak di awal kali tampil di televisi secara live hehe.

"Mas, mbak. Yakin deh, kalian pasti bisa. Kan kita sudah berlatih cukup lama."
"Yaudah aku mau kak."
"Nah gitu dong sip."

Akhirnya majulah si Hana, Saif dan Zami sebagai awalan. Diawali dengan cuap-cuap bersama Saif lalu ditutup dengan hafalan surat juz 30 dari Zami masyaallah. Ternyata setelah mereka bertiga maju, teman-temannya jadi ingin segera diberi giliran tampil hehe.

"Abis ini bu gurunya yang maju ya." Ucap mas Umar.
"Kita bertiga mas?"
"Iya to bu."

Awalnya agak dag dig dug hehe. Kak Joe, Kak Totik dan saya, finally tampil dan menyebar luaskan kepada para penonton tentang apa sih itu School of Life Lebah Putih dan seperti apa keseruan sekolah di sini. Alhamdulillah deh acaranya nyantai dan non formal. Setelah sesi kami bertiga selesai maka saatnya ditutup oleh acara anak-anak lagi. Semua anak-anak broadcast tampil serentak uwaaaw mereka terlihat lebih percaya diri.

"Good Job childs! Tadi keren banget suaranya lantang dan percaya dirinya sudah keluar. Siap tampil kembali ya ke Suara Salatiga"
"Siap kak."

Waah bangganya kita sudah berlatih selama kurang lebih dua minggu dan bisa tampil di Semarang TV. Memang belum sepenuhnya sempurna tapi setidaknya kita bisa semakin menambah jam terbang dan pengalaman yeaay. :D

Hari ini saya belajar untuk mengganti kata "tidak bisa" menjadi "bisa", jelas dalam memberikan pujian serta mengendalikan intonasi suara dan gunakan suara ramah dalam berkomunikasi hari ini.
Yeaay alhamdulillah. Waaa udah game level 1 hari ke-6 ya?. Tunggu cerita selanjutnya yes. Byeee.

#hari6
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional

Senin, 01 April 2019

Game Level 1 Hari Kelima - Komunikasi Produktif

Bismillahirrahmanirrahiim

Semangat pagi! Semangat Senin! :D
Waahh, hari ini 6 teman Alto Cumulus tidak masuk sekolah karena sakit dan capai. Semoga diberikan kesembuhan dan dapat bermain kembali dengan teman-teman di kelas aamiin.

Nah, karena tidak ada assembly untuk hari ini maka setelah sholat Dhuha maka anak-anak akan detective sampah dan bersih-bersih serta mengunjungi perpustakaan untuk literasi time. Ketika bel pertama berbunyi anak-anak Alto Cumulus langsung mengambil air wudlu dan bersiap-siap sholat Dhuha. Jamaah Dhuha kali ini dipimpin oleh mas Yaafi. Usai sholat, kami berdzikir dan doa bersama untuk diri dan keluarga serta mendoakan teman-teman yang belum bisa masuk sekolah karena sakit. Selesei sudah sesi doa.

"Mas, mbak, setelah melipat mukena dan sajadah bersih-bersih ya."
"Okay kak siap."

Bersih-bersih dimulaaiii, anak perempuan membersihkan bagian kelas sedangkan anak laki-laki membersihkan halaman dan taman kelas. Mereka seketika mengambil sapu, sapu lidi, ekrak, vacum cleaner dan peralatan bersih-bersih lainnya.

"Waah, mas mbak keren banget. Kelas dan halaman bersih no sampah. Rapi pula."
"Jelas dong kak," ucap salah satu anak.
"Nah teman-teman silahkan setelah cuci tangan segera ke perpustakaan."
"Siap kak. Yeay pantun."

Ya, anak-anak Alto Cumulus saat ini sedang demam pantun nih. Suka mencari-cari buku pantun, membaca, untuk kemudian membuat sendiri pantun ala mereka.

Kring...kring...kring...

Bel masuk pelajaran sesi pertama dimulai. Semua turun kembali menuju kelas untuk sesi pelajaran pertama.

"Mas, minta tolong bukunya di kembalikan ke tempatnya ya."
"Baik kak."

Di sesi pertama anak-anak Alto Cumulus belajar tentang membaca tanda waktu dan waktu 24 jam. Waah ternyata pada keren-keren memang. Semuanya bisa memahami dengan baik dan cepat. Makin sayang deh sama Alcum. Usai sesi pertama selesai maka waktunya anak-anak untuk snacktime yummy.

Dan setelah 30 menit, waktu menunjukkan pukul 10 maka anak-anak kembali masuk ke kelas untuk belajar dan bermain di sesi kedua yeaay. Ternyata waktu berlalu sangat cepat hingga sudah menunjukkan pukul 11.00. Waktunya pergantian mapel nih. Dan mapel di pukul ini adalah bermain angklung bersama Kak Apri. Kali ini teman-teman Alcum memainkan angklung lagu Twingkle twingkle Little Star dan Hujan. Ketika di lagu pertama anak-anak tampak bersemangat dan mudah membawakannya. Tapi menginjak lagu kedua dengan perpindahan not yang cepat anak-anak terlihat agak kesulitan nih.

"Kak Apri, mbok jangan ini lagunya. Main angklung itu kayak horror bagiku."
"Mas, mbak, kakak ingin kalian berusaha. Temen-temen pasti Bisa kok."
"Iya Kak Rosa."
"Sip."

Akhirnya teman-teman berusaha memainkan lagu tersebut menggunakan angklung hingga waktu sholat tiba. Usai sholat anak-anak makan siang dan melanjutkan pembelajaran hingga sesi terakhir dan pulang pukul 14.00.

Hari ini saya belajar KISS, mengatakan apa yang kita inginkan bukan yang kita tidak inginkan, ganti kata "tidak bisa" menjadi "bisa", jelas dalam memberikan pujian serta mengendalikan intonasi suara dan gunakan suara ramah dalam berkomunikasi hari ini.

Yeaay alhamdulillah, Good Job Oca, kita sudah menginjak hari kelima lho. Sampai berjumpa di kisah selanjutnya. Love you!

#hari5
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institute.ibu.profesional